Sejak adanya protes terhadap penghapusan Kereta
Ekonomi yang seyogianya diberlakukan pada tanggal 1 April kemarin hampir
setiap hari ada pemberitaan mengenai Kereta Api Indonesia di Media,
baik yang
mainstream maupun
online (Social Nerwork). Tentu disatu sisi hal ini menjadi berita yang sangat positif, karena PT KAI mendapat “Iklan” yang sangat jitu. Perlahan
Image atau tepatnya
Brand Image pun akan terbentuk.
Memang pada akhirnya penghapusan Kereta Ekonomi antara Bekasi ke Jakarta
dan Serpong ke Jakarta ditunda sampai pada bulan Juli 2013. Namun
sejalan dengan itu PT KAI pun tidak tinggal diam untuk membenahi aspek
yang lain. Seperti diberitakan pada hari ini dalam
Kompas.com
bahwa PT KAI ternyata dengan cepat melakukan suatu peningkatan yang
sangat positif dengan menambah jam operasi sampai larut malam.
Commuter Line yang ke Bogor beroperasi sampai tengah malam
atau dinihari. Dikatakan oleh Manajer Komunikasi PT KAI Commuter
Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa, bahwa kereta terakhir ke Bogor akan
berangkat pada pukul 00.25 dan tiba di Bogor pada 01.46. Sedangkan
untuk jalur lain dilaporkan oleh
Kompas.com seperti dibawah ini :
Untuk lintas Serpong, perjalanan KRL malam sudah diberlakukan. KRL paling malam berangkat dari Stasiun Tanah Abang pukul 23.30.
Di lintas Bekasi, KRL paling malam berangkat pukul 22.35. KRL lintas
Tangerang berangkat paling akhir dari Stasiun Duri pukul 21.35
Imbas dari bertambahnya jam pemberangkatan kereta adalah adanya
pergerakan atau lintasan Kereta Api menjadi semakin sering. Hal ini
tentu akan membuat lalu lintas semakin padat dan macet karena lebih
sering dan lebih lamanya pintu perlintasan harus tertutup. Namun
dampak positifnya adalah kemungkinan suatu saat penduduk Jakarta akan
semakin malas membawa kenderaan pribadi, dan perlahan lahan memilih
untuk naik Kereta. Tentu hal ini selanjutnya membuat Kereta
Commuter Line menjadi moda transportasi umum yang lebih vital.
Disamping hal itu saya melihat ada dua hal lain yang perlu dipikiirkan
oleh Manajemen PT KAI kedepan. Pertama adalah perbaikan layanan dengan
menambah gerbong yang lebih nyaman serta memperpendek waktu tempuh dari
satu stasiun ke stasiun lainnya. Hal kedua adalah memindahkan stasiun
pemberangkatan dan kedatangan untuk Kereta jurusan Jawa dari Jakarta
ke luar Jakarta.
Hal pertama saya yakin sudah menjadi agenda PT KAI, karena salah satu
alasan untuk penghapusan Kereta Ekonomi pun adalah untuk meningkatkan
layanan dengan cara mengganti gerbong yang lebih nyaman. Memang masih
ada tantangan dengan harga tiket untuk pengguna Kereta Ekonomi, namun
dengan adanya subsidi hal ini akan dapat diatasi. Target perbaikan
gerbong adalah menjangkau kelas menengah Jakarta dan sekitarnya.
Diharapkan suatu saan kelompok ini mau mengganti moda transportasinya.
Memperpendek waktu tempuh dapat diatasi salah satunya dengan memindahkan
semua kereta jarak jauh ke daerah sekitar Bekasi, sehingga Jalur
Bekasi Jakarta hanya dilalui oleh
Commuter Line. Saat ini saya melihat masih sering penundaan di stasiun tertentu seperti di Klender atau Cakung untuk
Commuter Line karena mempersilahkan Kereta Jawa memakai jalur terlebuih dahulu.
Jika stasiun nya dipindah ke Bekasi misalnya, maka setiap penumpang diangkut dengan
Commuter Line dari
Jakarta Kota, Senen, Jatinegara dengan gratis. Sehingga bagi
penumpang tujuan Jawa tidak ada bedanya dengan naik di Stasiun seperti
saat ini. Sebab harga tiket ke stasiun di Bekasi dengan
Commuter Line digratiskan karena sudah termasuk dalam biaya tiket ke Jawa. Dengan jam pemberangkatan
Commuter Line tiap 7 menit atau tiap 10 menit, maka tidak ada waktu untuk menunggu.
Jika hal ini dapat dilakukan oleh PT KAI 2 atau 3 tahun kedepan, kita
melihat dan yakin bahwa permasalahan kepadatan atau kemacetan lalu
lintas di Jakarta dapat diatasi, sekaligus peningkatan kualitas dalam
angkutan umum melalui Kereta Rel atau
Commuter Line. Terima kasih.
Komentar