Mengapa Tuhan memilih seseorang untuk menjalankan misi penyelamatanNya namun selanjutnya tidak lagi memilih orangnya? Mungkin para pembaca sekalian masih bingung atas pertanyaan awal saya ini. Namun kisah pemilihan dan kisah tidak diplih ini benar benar ada di dalam Alkitab. Paling tidak saya mengetahuinya ada 3 orang. Mereka pada awalnya dipilih Tuhan, namun selanjutnya tidak dipilih Tuhan juga. Mengapa? Mari kita lihat satu persatu.
Yang pertama adalah Musa. Dia benar benar dipilih Tuhan untuk memimpin kepulangan Bangsa Yahudi dari perbudakan di Mesir. Namun akhirnya Musa tidak dipilih untuk ikut memasuki ke Tanah Perjanjian.
Yang kedua adalah Daud. Daud dipilih Tuhan menjadi Raja Bangsa Yahudi melalui nabi Samuel. Meskipun pada awalnya Isai ayah Daud lebih dahulu menawarkan saudara Daud yang lain menjadi Raja, namun Tuhan tidak setuju. Daud yang tidak masuk hitungan Isai akhirnya terpilih menjadi Raja menggantikan Saul. Namun belakangan Daud tidak dipilih oleh Tuhan untuk mendirikan Bait Allah. Sulaiman anak Daud lah yang dipilih Tuhan untuk mendirikan Bait Allah.
Yang ketiga adalah Yudas Iskariot. Yudas Iskariot dipilih oleh Yesus Kristus menjadi salah satu murid dari 12 orang murid lingkaran terdalam Yesus Kristus. Bahkan kedekatan Yudas dengan Yesus Kristus lebih hebat daripada Paulus, Barnabas, dan lain lain. Namun Yudas tidak ikut dipilih Tuhan untuk menyebarkan ajarannya dan memperbesar agama Kristen sepeninggal Yesus ke Surga.
Jadi ketiga tokoh tadi benar benar dipilih Tuhan pada awalnya untuk selanjutnya tidak dipilih lagi. Mengapa dan apa penjelasannya? Belakangan Paulus memberikan penegasan dan penjelasan yang amat sangat baik. Ada dua ayat dalam tulisan Paulus yang bisa kita pakai untuk mendapatkan penjelasan.
Roma 8 : 30
Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
I Korintus 13 :13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Dari kedua ayat yang dituliskan oleh Rasul Paulus itu dapat kita simpulkan bahwa semua yang dipilih Tuhan dan tidak dipilihNya sudah ditentukannya sejak semula. Jadi tidak perlu lah bersedih jika tidak dipilihNya lagi setelah terlebih dahulu dipilihNya. Sebab pemilihan Tuhan atau tidak dipilih Tuhan ada makna untuk kebaikan Misi Kasih Tuhan yang amat sangat besar dan Mulia itu.
Kasih Tuhan melebihi apapun yang bisa dipahami oleh logika manusia. Bahkan Kasih Tuhan lebih tinggi dari keyakinan dan kepercayaan atau bahkan iman kepada diriNya. Jadi kasih seharusnya memampukan kita untuk tetap saling menghormati, saling menghargai, saling menyemangati dipuncak harapan dan iman yang bisa kita miliki. Kasih tak berkesudahan, dan kasih Tuhan tetap menjadi milik kita tidak hanya karena kita dipilihNya, namun juga saat tidak dipilihNYA. Jangan takut jika tidak dipilih lagi jadi pertua, atau diaken, atau pengurus Mamre. Atau bahkan ketika tidak dipilih lagi menajadi ketua runggun, ketua klasis, ketua moderamen dan juga ketua PGI. Sebab kasih Tuhan tetap dan kekal selamanya
Komentar