Featured Post

CATATAN TAMBAHAN PJJ 09 – 15 FEBRUARI 2025

Gambar
  Kejadian 28:16-22 Tema: Kuberikan Sepersepuluh dari yang Diberikan Tuhan 1. Menjelaskan Fakta dari Kejadian 28:16-22 Dari perikop ini, kita menemukan empat fakta utama: Yakub menyadari kehadiran Tuhan Ketika Yakub bangun dari tidurnya, ia tersadar bahwa Tuhan hadir di tempat itu. Ia terkejut dan berkata, "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." (ayat 16). Ia juga menyebut tempat itu sebagai pintu gerbang sorga (ayat 17). Yakub mendirikan tugu sebagai tanda perjumpaannya dengan Tuhan Sebagai bentuk penghormatan, Yakub mengambil batu yang sebelumnya ia pakai sebagai bantal dan mendirikannya sebagai tugu. Ia menuangkan minyak ke atasnya sebagai tanda pengudusan dan menamai tempat itu Betel yang berarti Rumah Allah (ayat 18-19). Yakub bernazar kepada Tuhan Yakub mengungkapkan komitmennya kepada Tuhan dengan sebuah nazar. Ia berkata bahwa jika Tuhan menyertai, melindungi, dan mencukupi kebutuhannya sampai ia kembali dengan selamat ...

ADA KEPEMIMPINAN DI GARUDA



Saya kutip berita dari Kompas Online pada hari Rabu tanggal 24 Nopember 2010, tentang kekacauan penerbangan Garuda Indonesia seperti ini :

KOMPAS.com — Jadwal penerbangan Garuda Indonesia mengalami kekacauan sejak Minggu (21/11/2010) hingga hari Selasa ini. Akibat kekacauan itu, beberapa penerbangan dibatalkan dan tertunda. Penumpang pun menjadi korbannya sehingga banyak komentar muncul seputar Garuda. Di antara komentar-komentar tersebut, mantan Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Purnawirawan Chappy Hakim, menyajikan tulisannya di Kompasiana. Berikut tulisan itu:

Pada bagian akhir tulisan ini Pak Cheppy Hakim mengatakan sebagai berikut :

Dengan itu semua, kiranya sangat terang benderang alias loud and clear bahwa Maskapai Penerbangan Garuda, sang pembawa bendera, kebanggaan Indonesia, atau mungkin Kementerian BUMN kita tengah menghadapi masalah yang “besar” dan “serius”. Masalah yang memerlukan “kejujuran” dari semua pihak untuk menjelaskannya kepada kita semua, para pelanggan setia dan seluruh rakyat yang bangga akan keberadaan Garuda, “apa yang sebenarnya terjadi” ?

Saya mencoba merenungkan apa yang dimaksuk Pak Cheppy tentang masalah yang besar dan serius itu, apakah masalah kekacauan saat ini atau ada masalah lain yang belum terkuak. Saya tidak ingin menduga-duga karena saya juga sangat awam tentang industri penerbangan. Interaksi saya hanya saat menaiki pesawat Garuda saja, itupun karena difasilitasi Kantor. Namun saya pun sama dengan sebagian besar pelanggan Garuda yang lain sudah terlanjur suka dan bangga dengan Maskapai kita ini.
Khusus dalam masalah saat ini saya melihat ada beberapa hal yang sangat mengagumkan cara Garuda menanganginya :

1. Mereka tidak mengelak atau mencari cari kambing hitam, tapi mereka terima dan hadapi masalah itu dengan jiwa besar. Hal seperti ini jarang saya dengar apalagi lihat di Republik ini. Yang biasa dilakukan adalah mencari pembenaran diri atau mencari kambing hitam. Selanjutnya mengangkat issu baru untuk menyampingkan isu utama, sehingga lama kelamaan kesalahan utama mereka terlupakan. Tapi Garuda yang selama ini selalu terbang tinggi, duduk dan menunduk mendengarkan dan lalu menghadapinya

2. Fokus mereka adalah kepada Pelanggan. Mereka upayakan semaksimal mungkin untuk tetap memberi kenyamanan kepada para penumpang. Mereka atur secara manual untuk menempatkan para penumpang supaya bisa diterbangkan penerbangan sebelum atau berikutnya, mereka carikan penginapan untuk para penumpang yang terlantar di bandara, mereka ganti dua kali lipat bagi penumpang yang membatalkan penerbangannya. Banyak ketimpangan dan kegagalan dalam upaya memberi solusi, namun niat mereka terlihat benar-benar tulus, dan semua nya kerja keras. Ada upaya untuk mencari penyelesaian.

3. Ada kepimpinan di Garuda. Emirsyah Satar sebagai orang nomor satu benar-benar aktif, turum ke lapangan, menyatu dengan semua pekerja bahkan dengan semua penumpang untuk menjelaskan apa yang terjadi. Pak Satar tidak mencari tempat sembunyi dan tempat perlindungan. Toh kalau tetap ada masalah memang begitulah kenyataannya. Kan Einstein pernah berkata, kita tidak bisa berfikir pada level masalah itu muncul. Kita harus berfikir satu atau dua level lebih tinggi, lebih cerdas dan lebih strategis. Terlihat bahwa mereka melakukan itu.

Kembali seperti Pak Cheppy bilang, Garuda sedang mengalami masalah yang besar dan serius. Namun mereka semua dengan dedikasi profesionalisme pasti akan bisa mengatasi masalah itu. Warren Bennis bilang, masalah besar dan serius pasti akan melahirkan pemimpin besar. Pemimpin yang akan membawa Garuda terbang lebih jauh dan lebih tinggi. Salut untuk para pemimpim di Garuda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024