Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

PUISI ORANG SUKSES


Orang Sukses akan mengayuh impian, cita cita bak seorang bayi yang merangkak, coba berdiri walaupun sesekali jatuh, untuk suatu Obsesi.

Pengalaman pahit dan manis terus berguling bahkan melayang seiring terbentuknya suasana kondusif

Ditengah gemuruhnya badai kehidupan semangatku tersentak untuk berjuang, dan bagai mata yang melotot kuarahkan ambisiku untuk suatu karya yang harum

Bagaikan mata yang melirik impian yang menari indah seakan hadir rasa kasmaran yang tak karuan dalam benakku untuk menggapai impian itu

Ku tepis egois dan jiwa anarkis lalu kuberteriak dengan suara melengiking menggelorakan “aku pasti bisa”

Asin, asam, gurih dan semua rasa yang menendang otot rasaku tak akan membuat hambar semangatku

Bahkan terus meluncur di tengah kesunyian untuk mengendus harapan manis
Suara gaduh dan bising di tengah gemerincik hujan tak mampu membuat asaku menggigil
Jiwaku seakan berenang menghindari lebah yang akan menyengat dan mnyentuh perih spiritku

Mataku berbinar di tengah buramnya kehidupan, kuyakin kusanggup menghirup secercah harapan dan menutupi buram dengan silau yang ada

Kubuang rasa narsis, kubersihkan semua pesing dan apek di sekitarku, kuhilangkan kegerahan dan rasa gatal yang ada, walau pengalamanku seolah rabun. Sebab aku yakin pasti kan ada kesejukan impian yang akan menjelang.

(Catatan dari kelas Self Development Duta Pertiwi Gorup; Esti, Kurnia, Joko, Sunaryanto)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024