Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Featured Post

GBKP Menjadi Keluarga Allah yang Diutus untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia bagi Seluruh Ciptaan

Gambar
  (Markus 16:15; 1 Pet 2:9-10) Ceramah utuk Konvent Pendeta GBKP Wilayah 4 (7 Nov.2025) Pdt.Prof.Dr.Risnawaty Sinulingga MT.h Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan untuk kesempatan berharga saat ini dalam menyampaikan ceramah tentang visi baru gereja GBKP. Ceramah ini disampaikan menurut perumusan visi, dianalisa berdasarkan teks acuan (Markus 16:15 dan 1 Petrus 2:9-10), dibandingkan dengan panggilan gereja dalam Tata Gereja GBKP. Rumusan visi dan panggilan GBKP yang sedikit berbeda dengan teks acuan Alkitab, menunjukkan bahwa GBKP memiliki landasan dogmatis yang cukup kuat dalam perumusan vissi ini. Dalam bagian pertama ceramah, akan dipaparkan makna kata-kata dalam visi yaitu “Menjadi Keluarga Allah yang Diutus”, “Untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia” dan “Bagi seluruh Ciptaan”. Penjelasan ini penting bukan saja karena merupakan bagian dari visi GBKP, tetapi karena adanya perbedaan dengan kalimat teks Alkitab (“…beritakanlah Injil kepada segala makhluk…”) dan panggi...

Membangkitkan Sifat Kepahlawanan Generasi Muda Karo

Gambar
  Pendahuluan Orang Karo dikenal luas sebagai bangsa yang tangguh dan pemberani. Sejarah mencatat bahwa generasi muda Karo adalah salah satu yang paling banyak terjun dalam perlawanan bersenjata melawan penjajahan Belanda. Ketika agresi militer Belanda terjadi pasca-proklamasi kemerdekaan, masyarakat Karo menunjukkan keberanian luar biasa: mereka memilih membakar kampungnya sendiri daripada menyerah pada penjajah, lalu mengungsi demi mempertahankan harga diri dan kemerdekaan bangsanya. Keberanian ini tidak luput dari perhatian nasional. Wakil Presiden Mohammad Hatta menuliskan surat terbuka sebagai penghormatan atas sikap heroik tersebut. Sebagai bentuk penghargaan, didirikanlah Makam Pahlawan di Kabanjahe—satu dari hanya dua makam pahlawan semacam ini di Indonesia (satunya lagi berada di Surabaya). Ini bukan sekadar Taman Makam Pahlawan administratif, tapi benar-benar Makam yang dibangun khusus oleh negara untuk mengenang keberanian dan pengorbanan sekelompok masyarakat. Namun, ba...

Ketika Elite Menguasai Segalanya: Dunia Mau Dibawa ke Mana?

Gambar
  Oleh: Analgin Ginting Bayangkan jika dunia ini dikendalikan oleh sekelompok kecil orang—mereka yang punya data , kekuasaan politik , dan kendali ekonomi . Apa jadinya nasib kita yang berada di luar lingkaran itu? Pertanyaan ini bukan sekadar teori konspirasi. Ini realitas yang sedang terjadi. Mulai dari pemilu yang dipengaruhi algoritma media sosial, hingga harga komoditas dan pekerjaan yang dikendalikan oleh segelintir korporasi besar. Bahkan di Tanah Karo, kita bisa melihat bagaimana arah politik dan ekonomi sering kali ditentukan oleh “orang-orang tertentu” yang punya akses dan koneksi. Dan ketika Presiden Amerika Serikat, Donald Trump , secara terbuka pernah meminta agar data pribadi rakyat Indonesia dikirim ke Amerika , kita patut bertanya: Mengapa data kita begitu penting bagi kekuatan global? Jawabannya jelas— karena data adalah tambang emas abad ke-21 . Siapa yang menguasai data, bisa mengendalikan arah dunia. 1. Kalau Elite Suka Mengontrol: Dunia Jadi Penuh Sensor d...

Catatan PJJ 27 Juli – 2 Agustus 2025

Gambar
  Thema: Mampu Menguasai Diri (Ngasup Ngkuasai Diri) Bahan: Amsal 25:25–28 Pengantar Kemampuan menguasai diri adalah salah satu puncak kedewasaan spiritual dan karakter manusia. Di tengah dunia yang penuh desakan informasi, tekanan emosional, dan pencobaan moral, hanya mereka yang mampu menahan diri dan bertindak bijaklah yang akan tetap berdiri teguh. Amsal memberikan gambaran tajam dan simbolik mengenai pentingnya pengendalian diri sebagai pertahanan hidup yang kokoh dan sumber kehidupan yang murni. Ini adalah panggilan untuk menjadi pribadi yang tidak hanya berbicara benar, tetapi juga mampu mengelola emosi, keinginan, dan perilaku secara bijaksana demi memuliakan Allah. Fakta Amsal 25:25 menggambarkan bahwa kabar baik dari negeri yang jauh menyegarkan jiwa seperti air sejuk bagi orang yang dahaga. Amsal 25:26 menyatakan bahwa orang benar yang tunduk atau takut kepada orang fasik adalah seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor. Amsal 25:27 mengingatkan bahwa ...

Catatan Tambahan PJJ 20 - 26 Juli 2025

Gambar
  Thema : Patuh dan Setia Mengikuti Tuhan (Patuh Ngikutken Tuhan) Nas: Masmur 50:19–23 Pengantar Dalam dunia yang semakin permisif dan relativistik, sering kali ketaatan kepada Tuhan dianggap usang dan tidak relevan. Namun, Mazmur 50:19–23 menunjukkan bahwa Tuhan masih memperhatikan dan menegur ketidakjujuran, kejahatan, dan kefasikan yang dilakukan secara sadar oleh umat-Nya sendiri. Tuhan bukan hanya hakim yang adil, tetapi juga penuh kesabaran. Firman ini menyingkapkan karakter Tuhan yang tidak berubah: Ia menghukum kefasikan, namun mengganjar kesetiaan dan kejujuran dengan keselamatan yang kekal. Fakta Mazmur ini merupakan bagian dari teguran Allah terhadap umat-Nya yang mengaku mengenal Tuhan, tetapi hidup dalam kefasikan (ayat 16–21). Penekanan pada ayat 19–21 mengungkap tiga aspek kefasikan: 1. Ucapan jahat: lidah digunakan untuk kebohongan dan tipu daya. 2. Relasi yang rusak: saudara dan sesama difitnah tanpa belas kasihan. 3. Anggapan yang keliru terhadap Tuhan: orang fasi...

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Gambar
  Thema: Dunia Dipenuhi Oleh Berkat dari Tuhan (Doni Dem Alu Pasu-Pasu Dibata) Teks: Masmur 104:10–15 Pengantar Dunia diciptakan Allah bukan hanya sebagai tempat tinggal bagi manusia, tetapi juga sebagai ruang pemeliharaan dan persekutuan antara ciptaan dan Sang Pencipta. Mazmur 104 adalah puisi agung yang memuliakan Allah sebagai Pemelihara ciptaan yang penuh kasih dan keteraturan. Pemazmur memaparkan bahwa segala unsur alam, dari mata air, tumbuhan, hingga makanan dan anggur, merupakan berkat langsung dari tangan Allah. Di tengah krisis ekologis dan kekhawatiran masa depan, mazmur ini menjadi deklarasi iman bahwa dunia ini penuh berkat karena Allah sendiri yang terus memeliharanya. Fakta 1. Tuhan adalah Sumber Air dan Kehidupan Dalam ayat 10–11, pemazmur menyatakan bahwa Tuhan “melepas mata-mata air” ke lembah-lembah dan gunung-gunung, yang menjadi sumber minuman bagi seluruh makhluk hidup, termasuk binatang di padang dan burung-burung di udara. 2. Pekerjaan Tuhan Memberkati ...