Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

Sidang Sinode GBKP Ke 35 Dan Jubileum 125 Tahun


Pada hari ini Sabtu  tanggal  11 April  2015 akan  dimulai Sidang Sinode  GBKP yang ke 35.  Sidang Sinode ini dilaksanakan di Retreat Centre GBKP di Suka Makmur sampai tanggal 17 April, lalu dilanjutkan besoknya tanggal 18 April dengan perayaan  Jubileum 125 tahun seh na berita simeriah man Kalak Karo.  Khusus perayaan Jubileum akan dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Samura Kabanjahe, sekaligus pelantikan pengurus Moderamen yang baru periode 2015- 2020. Daiharapkan sebanyak 20.000 orang jemaat dan seluruh tamu Undangan mengikuti perayaan ini.



Sidang Sinode yang ke 35 ini memiliki beberapa keistimewaan jika dibandinkan dengan Sidang-sidang  Sinode sebelumnya.  Mari kita simak beberapa faktor yang menjadi bukti keistimewaan Sidang Sinode yang ke 35 ini.


1.      Jumlah Peserta.  Menurut taksiran panitia, jumlah peserta Sidang Sinode ke 35 ini akan dihadiri oleh lebih kurang 1000 peserta sidang yang merupakan wakil dari seluruh runggun, 22 klasis, dan pengurus moderamen.  Ditambah dengan konsultan yang merupakan pengurus inti unit unit pelayanan GBKP, pengurus kategorial, tamu undangan dari dalam dan luar negeri, dan panitia Sidang Sinode sehingga total keseluruhan bisa mencapai 1200-1300 orang.  Inilah jumah  peserta yang akan mengikuti persidangan dan akan tinggal dan menginap di lokasi persidangan.  Kalau ditambah dengan tamu tamu   yang datang setiap harinya kemungkinan di lokasi akan  ada 1500 sampai 2000 orang setiap harinya.  Boleh jadi inilah persidangan terbesar yang pernah dilakukan oleh Orang Karo selama sejarah Suku Karo itu sendiri.

2.      Biaya penyelenggaraan.  Dalam proposal yang dibuat oleh Panitia, jumlah biaya yang dibutuhkan sekitar 4,5 Milyar rupiah.  Ini merupakan jumlah biaya  tertinggi selama penyelenggaraan Sidang Sinode.  Panitia mendapatkan biaya yang lumayan tinggi ini dengan berbagai upaya, termasuk dengan mengadakan dua  kali Fund Raising di Medan dan di Jakarta.

3.      Persidangan di tengah suasana erupsi Gunung Sinabung. Selama sejarah GBKP dan 125 tahun Injil sampai kepada Orang Karo belum pernah ada catatan sejarah tentang erupsi Gunung Sinabung.  Baru terjadi pada tahun 2010 (letusan yang pertama), dan tahun 2013 (letusan yang kedua dan tidak berhenti sampai saat ini), maka persidangan Sinode GBKP ke 35 ini sangat diwarnai dengan dampak erupsi Gunung Sinabung. Tentu penentuan arah pelayanan GBKP ke depan tidak bisa dipisahkan dengan situasi ini.  Itulah sebabnya Moderamen GBKP pun menetapkan thema Sidang Sinode dengan hati hati, dengan mencari ayat Firman Tuhan yang sesuai.  Maka diambillah   Jesaya 54 ayat 10, Bicara deleng-deleng miser gia, uruk-uruk pe mundu-undu, tapi keleng ateKu tetap la miser i bas kam nari, janah padan dame si Kubahan lalap paguh la mundu-undu." Bage nina TUHAN si ngkelengi kam tetap.





4.      Menetapkan Tata Gereja GBKP  2015-2025. Salah satu materi Sidang Sinode yang paling penting pada tahun 2015 ini adalah menetapkan Tata Gereja GBKP yang baru. Ada beberapa perubahan yang sangat mendasar baik bentuk maupun isinya. Sehingga sidang kali ini sangat penting dan krusial dalam menetapkan pilihan dan keputusan terbaik untuk menyusun Tata Gereja GBKP baru.

Inilah beberapa faktor yang membuat Sidang Sinode ke 35 ini sangat berbeda dan istimewa dibandingkan dengan sidang sebelumnya.  Dan tentu semua jemaat GBKP dimana pun berada sangat mengharapkan agar perjalanan persidangan dapat berlangsung dengan aman, tertib, cerdas dalam mendalami dan menginterpretasikan semua hal,  serta sabar dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan pendapat menuju pengambilan keputusan yang paling tepat.  Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam Sidang-sidang Sinode sebelumnya perjalanan persidangan banyak diwarnai pembicaraan yang emosional dan mau menang sendiri bahkan sampai mengeluarkan kata kata yang kurang pantas.  Namun pada   Sidang Sinode  ke 34 pada tahun 2010 suasana persidangan sudah semakin baik.  Tentu apa yang sudah baik pada tahun 2010 diharapkan terus berlanjut sampai kepada tahun 2015 dan tahun tahun berikutnya.

Pelantikan pengurus Moderamen kali ini tidak dilakukan di tempat persidangan di Suka Makmur, namun akan dilakukan  pada saat perayaan Jubileum 125 tahun Sehna Berita Simeriah man Kalak Karo yang akan diadakan di Lapangan Bola Samura, Kabanjahe pada hari Sabtu tanggal 18 April 2015, yang dimulai jam 09.00 WIB.  Dengan demikian pemilihan
Ketua Moderamen yang baru dan seluruh pengurusnya harus sudah selesai pada tanggal 17 April atau paling lambat pada tanggal 18 April 2015 dinihari.  Siapa yang akan menjabat Ketua Moderamen GBKP untuk periode berikutnya?

Menurut percakapan percakapan yang sudah beredar secara  luas namun secara tidak resmi ada dua orang kader terbaik yang akan dipilih menjadi ketua moderamen berikutnya
yaitu Pdt Agustinus Purba, STh, MA  yang saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Diakonia dan Pdt Erick Barus DTh, yang saat ini merangkap jabatan sebagai Ketua  Bidang Koinonia dan Pelaksana Tugas Ketua Umum Moderamen GBKP sejak Ketua Umum Pdt Matius Panji Barus MTh memasuki pensiun pada bulan Januari 2015. 

Pdt Agustinus Purba sangat menonjol terlihat kepemimpinannya ketika secara penuh tanggung jawab menangani para pengungsi erupsi Gunung Sinabung sejak tahun 2010.  Gerak cepatnya dan kemampuannya menggalang komunikasi dan kerjasama dengan berbagai kalangan sering mendapatkan pujian dari berbagai pihak  termasuk dari gereja gereja partner di Jerman dan gereja gereja anggota PGI maupun Non PGI.  Pdt Agustinus Purba mendapatkan gelar Master Of Art nya (S2) dari Jerman dalam bidang Diakonia dan dia menuntaskan pendidikannya di Jerman di tengah tengah tugas dan tanggung jawabnya menangani puluhan ribu pengungsi.  Bukti bahwa Pdt Agustinus Purba mempunyai kualitas kepemimpinan otentik, pemimpin yang sesungguhnya.

Sedangkan Pdt Erick Barus pemegang gelar akademik tertinggi dalam pendidikan teologi, Doktor Theologia  (S3) tentu akan menjadi calon  ketua moderamen yang cukup handal.  Pengalamannya sebagagi salah seorang pengurus PGI pada tahun 2005 sampai 2010 membuat pergaulannya dengan gereja gereja sesama anggota PGI menjadi modal dasar yang sangat kuat.  Ditambah dengan tanggung jawabnya sebagai pelaksana tugas ketua umum moderamen selama 3 bulan tentu  membuktikan   kapabilitas kepemimpinannya. Beruntunglah GBKP karena mempunyai dua orang kandidat ketua umum yang sangat handal

Sedangkan untuk calon Sekretaris umum beredar nama nama Pdt Yunus Bangun MTh, Pdt Rehpelita Ginting STh, MMin, Pdt Christoper Sinulingga MTh, Pdt Kalvin Jawak DTh dan Pdt Mehamat Wijaya MTh.  Demikian pula untu calon bedahara umum beredar pula nama nama Dkn Akor Tarigan, Pt Mulia Perangin-angin yang sekarang menjadi Sekretaris Umum Panitia Sidang Sinode sekarang.

Belakangan muncul juga satu nama yang lain untuk calon ketua umum yaitu Pdt Jadiaman Perangin-angin DTh yang pernah menjabat Ketua Umum Moderamen GBKP dua periode tahun 2000 sd 2010. Saya setengah percaya dan tidak percaya akan berita pencalonan Pendeta Perangin-angin ini, namun karena mendengarnya dari sumber yang sangat terpercaya akhirnya saya hanya mengangguk angguk. Sebab menurut saya Pdt Jadiaman Perangin angin  jauh lebih bagus jika didorong untuk menjadi salah satu calon bupati Kabupaten Karo pada Pilkada nanti di tahun 2016.  Karena pada Pilkada tahun 2010 yang lalu beliau sudah memulainya sebagai calon bupati Kabupaten Karo. Paradigma politik pendeta Perangin angin tentu sudah sangat  terlatih dan sangat kuat.

Diatas semua opini yang beredar saat ini tentu Tuhan sendiri lah yang akan mengurus dan memilih siapa yang akan memimpin gerejanya GBKP sampai tahun 2020 yang akan datang.  Tuhan Yesus selalu ada dan hadir serta berperan dalam seluruh tahapan sejarah GBKP, maka Dia juga lah yang akan memilih dan menginjinkan bahkan menetapkan pengurus Moderamen GBKP periode 2015 sampai 2020.  Maka sepatutnyalah  semua peserta Sidang Sinode serta seluruh stake holder untuk Sidang SinodeGBKP ke 35 ini memberi kan dirinya untuk diisi serta dipimpin oleh Tuhan dalam mengikuti pilihan Tuhan sebagai kepala gereja.
Kita mengajak semua jemaat GBKP dimanapun berada untuk berdoa selama masa persidangan demi kemuliaan nama Tuhan melalui GBKP.  Hanya Allah di dalam Yesus Kristus yang sanggup  menerangi pikiran manusia, sebab Dia lah Terang Yang Abadi.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023