Kekristenan yang sebenarnya adalah sebuah kesetiaan. Sebab kita tidak mungkin menjadi kristen yang
sejati dan sesungguhnya kalau kita tidak
setia. Contoh contoh bisa kita lihat
dari kehidupan para nabi dan tokoh tokoh Alkitab. Beberapa diantaranya adalah Rut yang setia
kepada Naomi ibu mertuanya. Daniel yang
setia menyembah Tuhan meskipun dimasukkan kedalam bara api. Abraham yang setia mempersembahkan Ishak anak
kandungnya ketika diminta Tuhan. Elia yang setia meskipun diuber uber pasukan
kerajaan yang ingin membunuhnya. Hosea yang setia menuruti perintah Tuhan untuk
mengawini perempuan sundal, dan banyak lagi.
Kesetiaan mengikut Yesus haruslah ditempatkan sebagai makna
paling penting dalam kehidupan kita di jaman sekarang. Untuk dapat setia kepadaNYA memang sebuah
pekerjaan yang amat sulit dan payah, akan tetapi jika seseorang mampu
mempraktekkannya maka kepuasan hidup pastilah diperoleh.
Nas Khotbah minggu 30 Juni 2013 dari Matius 8 : 18-22, kembali menjelaskan akar akar kesetiaan, dan
juga upaya untuk mempertahankan
kesetiaan kepada Tuhan. Ketika seorang
guru agama ingin mengikut Tuhan Yesus dan mengatakannya langsung kepada Tuhan
Yesus, maka Yesus menjawabnya dengan “pikirkan
dulu matang matang”. Tuhan Yesus
ingin mengatakan bahwa mengikut Tuhan Yesus bukanlah pekerjaan yang setengah
setengah. Bukan juga karena ikut ikutan,
dan jangan hanya melihat mujijat, penyembuhan, berkat atau pasu pasu saja. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan “: "Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Mat 8 : 20.
Seseorang akan menjadi setia, jika dia sudah mengenal betul
Tuhan Yesus dan berkomitmen mengikutNYA
selama lamanya. Jadi akar kesetiaan
adalah mengetahui sejelas jelasnya, menyadari sepenuhnya Kasih Setia Tuhan Yesus kepada hidupnya,
serta menyadari dan menerima segala konsekwensi mengikut Tuhan Yesus. Keputusan
untuk mengikut Tuhan Yesus, dan setia kepadaNYA adalah keputusan paling penting
yang dapat dibuat manusia.
Mengikut Tuhan Yesus adalah hidup orang Kristen itu sendiri.
Dan hidup adalah perjalanan dan pergerakan.
Lalu dalam perjalanan kehidupan banyak sekali hal yang terjadi. Semua hal, semua peristiwa dan pengalaman
hidup yang didapat dalam perjalanan kehidupan itu disatu sisi adalah godaan
kepada kesetiaan. Hari ini bisa setia, tapi tahun depan ada persoalan baru yang
dihadapi. Naluri untuk meninggalkan
Tuhan Yesus dan melanggar kesetiaan
selalu ada di dalam diri setiap orang, karena dosa dosa yang kita miliki. Dan sering sekali godaan kesetiaan itu adalah
sebuah kebenaran lebih tepatnya kebenaran kemanusiaan. Hanya atas nama kemanusiaan itu benar.
Contoh dalam hal ini bisa kita lihat pada Matius 8 : 21-22, Seorang
lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan,
izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Tetapi
Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati
menguburkan orang-orang mati mereka.
Murid yang digambarkan disini sudah mengikut Tuhan Yesus
sekian lama. Lalu dia teringat orang
tuanya yang sudah tua, sakit dan kemungkinan sekali menjelang ajal. Atas nama nilai nilai kasih sayang
kemanusiaan dia memberanikan diri berkata kepada Tuhan untuk terlebih dahulu
menguburkan ayahnya. Tapi Tuhan
mengatakan, biarlah orang mati
menguburkan orang mati. Setia kepada
Tuhan ternyata harus melewati/melampaui kesetiaan kepada manusia, sekalipun
orang tua kita sendiri. Dan setia kepada
Tuhan adalah setia kepada sang pemilik alam semesta dan pencipta manusia. Bagaimana menunjukkan kesetiaan kepada
Tuhan Yesus dalam kehidupan kita sehari sehari?
Setia kepada Tuhan Yesus kita tunjukkan dengan setia kepada keluarga
kita sendiri.
Setia kepada Tuhan Yesus kita praktekkan dengan setia kepada perbuatan
perbuatan benar dan bermoral.
Setia kepada Tuhan kita praktekkan dengan setia kepada gereja kita
GBKP, serta seluruh perangkat pelayanannya, PA, PJJ, dan Ibadah ibadah lain.
Setia kepada Tuhan Yesus kita wujudkan dengan konsistensi saat teduh
kita.
Setia kepada Tuhan Yesus kita praktekkan dengan memperkuat kepedulian
kita.
Setia kepada Tuhan Yesus kita wujudkan dengan melunasi kewajiban
kewajiban dan tanggung jawab (utang) kita.
Setia kepada Tuhan Yesus kita praktekkan dengan menjadikan diri kita
sebagai saluran berkat kepada semua manusia.
Setia kepada Tuhan Yesus kita tunjukkan dengan cara menjadi tetangga
dan warga negara yang baik.
Setia kepada Tuhan Yesus kita nyatakan kesaksian kita serta pemberitaan
kita tentang Injil Tuhan Yesus.
Setia kepada Tuhan Yesus kita lakukan dengan kemauan kita bekerja
keras, tuntas dan cerdas.
Setia kepada Tuhan Yesus kita tunjukkan dengan cara keinginan belajar
yang terus menerus.
Setia kepada Tuhan Yesus kita praktekkan dengan cara hidup sehari hari
kita.
Termasuk setia kepada Tuhan Yesus adalah dengan cara setia membaca
renungan di blog ini. J J J. Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Komentar