Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

Karakter : Sitor Situmorang



Karakter adalah tambang emas sebenarnya bagi manusia. Tambang emas yang tidak akan pernah merusak lingkungan dan merugikan pihak manapun. Sebab karakter sejatinya berlandas kepada prisnip-prinsip universal seperti integritas, kejujuran, kerendah hatian, kepedulian, rela berkorban, kreatif dan kerja keras. Semakin terbukti, jika karakter membuat seseorang meskipun dihujat dan difitnah dan dipenjarakan, dia tetap saja menjalankan prinsip-prinsip tadi.

Bagi saya banyak nama merupakan orang-orang berkarakter, seperti Gandhi, Nelson Mandela, Munir, Rudi Hartono, Iwan Fals, Rendra, Agnes Monica (mungkin) dan seseorang orang tua yang sudah lama saya dengar secara sepintas tapi persinggungan saya dengan dia baru-baru ini saja; Sitor Situmorang.

Setelah membaca buku yang berjudul “Menimbang Sitor Situmorang”, yang merupakan tulisan para teman-temannya tentang dirinya, prestasinya dan karakternya tadi, yang di Editori JJ Rizal, dan diterbitkan oleh Komunitas Bambu; pengenalan saya dengan Sitor semakin menggugah. Sajak-sajak yang dia tulis selain indah dan kuat dalam kedalaman Filosofi, juga menggambarkan tambang emas tadi. Simaklah beberapa berikut ini yang saya sunting dari buku "Menimbang Sitor Situmorang".

Kepada Anakku

Hai, anakku jadilah tukang
Di waktu senggang jangan banyak baca
Sajak-sajak petualang

Cintailah kerjamu
Lupakan kepedihan bapak
Tebuslah duka ibu

Bila datang penyair
Jangan terima bertamu
Segala yang mengingat padamu
Usir

Bahagia
Hanya di hidup sederhana

Antara pagi kerja
Dan senja memuja
Kehidupan sederhana
Di tengah manusia kenal setia

Simaklah , ada kejujuran, kesetiaan dan keterbukaan yang amat dalam dan pesan kehidupan kepada anaknya. Lalu nikmati sajaknya berikut ini :

Pergi kau balik berarak
Diantara nafas pagi hari
Dataran dan gunung hendak lepas
Selubung kabut hilang diri

Biar surya memancar marak
Dalam relung lembah suram
Menghalau negeri mimpi kelam
Hati ingin berjemur panas

Sendiri elang menari tinggi
Dada terbuka’ nampang sinar
Putih bersih di sayap angin pagi
Dalam tubuh Hidup memancar lagi.

Karakter adalah penampakan sikap dan tindakan yang dilakukan semua manusia bebas profesi. Apapun profesinya, jika dilakukan oleh orang yang berkarakter kuat akan tercipta keindahan. Makanya saya berkata karakter adalah tambang emas, atau tambang keindahan bagi semua orang lintas profesi. Mereka lah yang kita sebut dengan panggilan kekaguman dan kehormatan; Sang Maestro.

Adakah yang lebih indah
Dari bibir padat merekah?
Adakah yang lebih manis
Dari gelap di bayang alis?

Di keningnya pelukis ragu:
Mencium atau menyelimuti bahu?
Tapi rambutnya meruntun tangan
Hingga pantatnya, penuh sasaran

Lalu paha, Pualam pahatan
Mendukung lengkung perut.
Berkisar di pusat, lalu surut
Agak ke bawah, ke pusar segala,
Hitam pekat, siap menerima,
Dugaan indah.
Ah, dada yang lembut menekan hati
Terimalah
Kematangan mimpi lelaki!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024