Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Maret 2025

Gambar
  Thema : Ciptakan Perdamaian Dengan Sepenuh Hati (Bulatken Ukur Erbahan Perdamaian) Nas Alkitab: Masmur 34:12-15 I. FAKTA Penulis Mazmur 34, yang diyakini adalah Daud, menguraikan beberapa prinsip penting terkait kehidupan yang damai dan penuh berkat: Keinginan akan hidup panjang dan menikmati kebaikan Setiap manusia pada dasarnya memiliki keinginan alami untuk hidup panjang dan menikmati hal-hal yang baik. Ini mencerminkan kebutuhan dasar manusia akan kesejahteraan dan kebahagiaan. Menjaga lidah terhadap yang jahat dan bibir dari ucapan menipu Perkataan memiliki dampak besar dalam kehidupan manusia. Kata-kata yang jahat, menipu, atau memecah belah akan menimbulkan kehancuran baik secara pribadi maupun dalam komunitas. Menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik Perdamaian tidak hanya terjadi secara otomatis, tetapi membutuhkan upaya aktif untuk menghindari kejahatan dan secara sadar melakukan kebaikan. Mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya Perd...

TERLAMBAT 30 MENIT, YA SUDAH GAK APA-APA.



Di tengah lelah menunggu, tiba-tiba suara petugas itu lantang mengumandang. Tidak terlalu keras, namun cukup tegas mengalirkan pengumumannya : “kepada para penumpang pesawat ...air, dengan nomor penerbangan...dengan tujuan ke Banjarmasin; dikarenakan pesawat terlambat mendarat dari Surabaya, maka penerbangan Anda akan tertunda 20 sampai 30 menit. Kami mohon maaf atas ketidak nyamanan ini. Atas perhatian Anda sekalian kami ucapkan terima kasih”.

Saya mengalami kajadian ini saat mau pergi ke Banjarmasin hari Senen yang lalu. Para penumpang dan saya yang sudah menunggu lebih dari satu setengah jam hanya sempat berguman sebentar, namun setelah itu diam dan pasrah menunggu.

Dalam perenungan saya menemukan tiga fenomena dari kejadian sederhana namun cukup sering terjadi. Fenomena pertama adalah; suara petugas yang mengumumkan keterlambatan ini sedikit pun tidak mengandung rasa bersalah. Seolah-olah ini hanya kejadian biasa yang tidak dapat dipungkiri dan tidak ada satupun yang bisa disalahkan. Dia yang merupakan pegawai dari perusahaan penerbangan ini barangkali ,menganggap keterlambatan pesawat dari surabaya itu sesuatu yang tidak bisa diintervensi. Memang begitu adanya. Jadi terima saja. Kata-kata maaf yang dia ucapkan sedikit pun tidak bersinggungan dengan perasaannya. Sebab setelah mengumumkan dia kembali bercanda ria dengan teman-teman rekan kerjanya. Suatu kejadian yang sangat merugikan penumpang, namun dilakukan dengan penuh canda, dibalut kata-kata kosong tak bermakna.

Fenomena yang kedua adalah respon para penumpang. Hanya sekejap rasa terkejut itu muncul lalu bergumam. Namun setelah itu diam. Tidak ada satupun yang protes. Mengapa hal ini bisa terjadi? Keberdiaman ini saya kira penyebabnya ada dua, yaitu karena sudah terlalu sering mengalami hal seperti ini, sehingga sudah terekam dalam memori mind set bahwa dalam industri penerbangan dalam negeri kita soal keterlambatan adalah lumrah. Yach terima sajalah. Penyebab yang kedua adalah ketidak mauan untuk bertindak (protes) memperjuangkan hak orang banyak. Karena setiap orang berfikir bahwa 30 menit keterlambatan adalah sesuatu yang sangat lumrah, dan aku tidak rugi. Lalu buat apa protes hanya mencari-cari kerumitan. Lebih baiak diam saja dan terimalah nasib apa adanya. Apalagi hanya 30 menit, apalah artinya, yang penting selamat sampai tujuan.

Fenomena yang ketiga adalah penghargaan kolektif terhadap waktu. Semua yang terkait dengan kejadian itu saya kira memandang rendah terhadap waktu. Bukan seperti orang Inggris yang berkata “time is money”. Dalam benak masing-masing penumpang dan petugas barangkali “apalah artinya 30 menit keterlambatan”. Kita sangat permisif dan mudah kompromi dengan waktu. Jika ditarik secara lebih umum, mungkin masing-masing kita menganggap tidak ada artinya waktu 30 menit. Dan fenomena ini bisa jadi sudah merupakan kebiasaan buruk Bangsa Kita secara keseluruhan. Terlambat karena macet di jalan –jalan Ibukota dan kota besar lainnya bisa sampai 2 sampai 3 jam, apalagi ini hanya 30 menit. Seterusnya para penumpang yang saat itu berjumlah lebih 200 orang tidak memanfaatkan waktu tunggu yang lebih 30 menit sebagai kesempatan untuk membaca dan membangun relasi, dengan cara berkomunikasi dengan kerabat yang sudah lama berpisah, ataupun menghubungi anggota keluarga, atau mencoba menelopon rekan kerja.

Jadi dari kejadian keterlambatan pesawat itu terlihat, tidak ada rasa bersalah bagi perusahaan penerbangannya, diterima dengan pasrah para penumpang karena menganggap tidak ada makna waktu 30 menit, dan mungkin Anda sendiri pun para pembaca yang budiman . Barangkali kita lupa, bahwa kecepatan pesawat Ulang-Alik Amerika Serikat seperti Discovery atau Atlantis sekali mengelilingi bumi hanya 8 menit. Artinya dalam waktu 30 menit pesawat itu sudah mengelilingi orbit Bumi sebanyak hampir 4 kali. Sementara kita masih terkantuk-kantuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024