Featured Post

Catatan Khotbah Minggu 12 Mei 2024

Gambar
 Minggu Eksaudi : Begiken Min O Jahwe Warna Mbentar Invocatio          :  “(Pilipi 3 : 16)” Ogen                     :  Perbahanen Rasul Rasul 1 : 1 - 5  (Tunggal )     Khotbah            :  Masmur 31 : 1 – 5      (Responsoria )     Thema                 :  Pemindon Lako Iampang-ampangi Tuhan              Khotbah : Masmur 31 : 1 – 5     Masmur Daud. Ku Kam aku cicio o TUHAN ula pelepas aku kemalun. Kam kap Dibata si bujur, mindo aku, maka IkeliniNdu aku. Begiken min pertotonku pedas min Kam reh mulahi aku. Jadi min Kam deleng batu inganku cicio, kubungku si nteguh inganku terkawal. Kam kap ingan cebuni dingen bentengku, tegu-tegu dingen babai aku erkiteken GelarNdu. Tegu-tegu aku maka ula aku kena siding itogeng kalak man bangku. Ampang-ampangi aku maka ula aku kena cilaka. Pembukaan   Syalomm mejuah juah senina ras turang, Kidekah nggeluh manusia ibas doni enda, lit lalap perbeben.  Lit nge lalap kiniseran, kiniseraan si mengancam keselamatan ta.  Tapi lit ka nge jalan keluar,

Menjadi Kepala Desa Inspiratif, Membangun Indonesia yang Berakar dan Bertumpu Pada Pembangunan Desa yang Kuat


Oleh : Roy Fachraby Ginting, SH, M.Kn

Dosen Universitas Sumatera Utara Medan 


Beberapa waktu yang akan datang, Kabupaten Karo akan menggelar acara peluncuran buku yang berisi Kepala Desa Inspiratif. Saya ingin menyumbangkan satu tulisan yang berkaitan dengan itu, dimana sudah saatnya para pemimpin bangsa dengan kepemimpinan nasional kedepan bisa melihat dengan arif dan bijaksana bahwa pembangunan Indonesia untuk masa  depan adalah pembangunan yang dimulai dari desa.


Desa adalah ujung tombak pemerintahan, yang berada di garda terdepan dalam pelayanan publik, sekaligus tempat hidup tradisi dan adat istiadat setempat. Desa adalah taman sari kearifan lokal nusantara dan menjadi sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa.


Bapak Bangsa dan Proklamator Bung Karno mengingatkan bahwa Desa merupakan salah satu benteng pertahanan negara. Kebijakan dan program pembangunan haruslah menitik beratkan kepada pemberdayaan Desa. Bung Karno, Presiden Pertama Indonesia itu berpesan bahwa, membangun Indonesia dari Desa dan jika Desa Kuat, maka Indonesia mampu Berdiri di Atas Kaki Sendiri dan Itulah Indonesia Maju yang Berdaulat, Indonesia yang berakar dan bertumpu pada Desa yang Kuat.


Program pembangunan desa tentu perlu di lakukan dalam segala bidang kehidupan yang tentunya dapat berjalan dengan tepat guna, tepat sasaran, transparan dan akuntabel.


Oleh karena itu, di tengah geliat pembangunan nasional yang menjadikan desa sebagai salah satu barometer perubahan nyata, maka saat ini tidak sedikit generasi muda yang memilih untuk 'pulang kampung' guna membangun Desa, dengan segala potensi sumber daya yang dimiliki.



Sejak ditetapkan dan disahkan Rancangan Undang Undang Desa menjadi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada tanggal 15 Januari 2014 yang lalu, maka spirit Otonomi Daerah tentu telah mengerucut hingga ke lingkup pemerintahan desa.


Dengan segala kewenangan yang dimiliki sesuai payung hukum UU Desa, maka peran kepala desa menjadi sangat strategis dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan di tingkat desa. 


Hal ini tentu saja didukung dengan Alokasi Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa (ADD), juga Alokasi Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang selanjutnya disebut Dana Desa (DD).


Dengan potensi sumber daya yang dimiliki dan dukungan anggaran yang mumpuni, banyak gebrakan perubahan yang terjadi di Desa, baik pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) hingga penguatan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.


Maka dalam kesempatan ini, tentu sangatlah besar peluang para kepala desa untuk turut serta membangun Indonesia yang di mulai dari pembangunan desa dengan inovasi dan tentu berbagai ide dan terobosan yang tentunya ini semua membutuhkan strategi dari seorang figur kepala desa yang inspiratif.


Sosok kepala desa yang “inspiratif” ini tentu lebih sering digunakan pada sosok orang atau figur yang lebih merujuk pada seseorang secara nyata yang biasanya memberikan energi positif, baik pada hasil karya, wibawa, cara pandang, maupun caranya berbicara.


Sosok pemimpin yang inspiratif tentu akan membuat orang merasa lebih bahagia, lebih mampu, dan lebih yakin bahwa mereka dapat mencapai tujuan mereka serta mampu untuk membangkitkan semangat orang lain, ditiru, diteladani dan ini berarti sosok pemimpin itu sudah layak menjadi tokoh yang inspiratif.


Sebagai contoh mungkin kita pernah atau  mendengar kisah inspiratif Mahatma Gandhi, sosok figur pemimpin rakyat yang damai, anti kekerasan dan salah satu tokoh terpenting di India memang bisa dijadikan sebagai sosok yang sangat dikagumi.


Mahatma Gandhi adalah pemimpin utama gerakan kemerdekaan India dan juga arsitek bentuk pembangkangan sipil tanpa kekerasan dan berdampak pada komunitas internasional.


Mahatma Gandhi telah muncul sebagai pemikir dan promotor pemberontakan tanpa kekerasan yang telah menginspirasi dunia internasional. Beliau dihormati oleh gerakan demokrasi di seluruh dunia sebagai bapak bangsa dan inspirasi yang diakui atas kepemimpinannya dalam perjuangan untuk rakyat dan berhasil dalam mereformasi bangsa dan meningkatkan kehidupan dan kebahagiaan bagi manusia.


Bahkan setelah kematiannya, ajaran dan cara kepemimpinan Mahatma Gandhi tetap menjadi pedoman, pedoman dan langkah pemimpin modern di segala bidang usaha dan pekerjaan mereka.


Perjalanan kepemimpinan Mahatma Gandhi terdokumentasi dengan baik melalui berbagai tulisan para peneliti dan pemerhati politik dan dokumen kepemimpinan tentu akan dapat membantu generasi berikutnya untuk belajar mengembangkan kepemimpinan organisasi yang lebih baik.


Berbicara tentang pembangunan desa tentu kita tidak akan terlepas dari sisi kesejahteraan rakyat di desa itu. Kesejahteraan itu tentu saja bisa di sebabkan oleh faktor alam dan potensi desa itu atau faktor kepemimpinan kepala desa yang bisa membuat konsep desa menjadi makmu6dsn kuat serta mandiri.


Mungkin kita pernah mendengar berita tentang desa terkaya di Indonesia, Kutuh menjadi desa paling kaya di Indonesia saat ini. Desa yang terletak di Kuta Selatan Badung Provinsi Bali ini memiliki pendapatan mencapai Rp50 miliar per tahun dari pariwisatanya.


Upaya pengembangan pariwisata di Desa Kutuh ini ternyata sudah dilakukan sejak 1998. Adapun, wisata andalan Desa Kutuh adalah Pantai Pandawa hingga Gunung Payung Cultural Park.


Demikian juga Desa Bendar berlokasi di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Bukan dari sektor pariwisata, Desa Bendar menjadi desa terkaya karena mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan.


Tercatat, hampir 95 persen warganya adalah nelayan dengan penghasilan berkisar Rp80 juta Rp100 juta per bulan. Sedikitnya ada 500 kapal penangkap ikan baik kecil maupun besar yang dimiliki nelayan di sini.


Ponggok menjadi desa terkaya di Jawa Tengah. Desa ini terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebelum masuk jajaran desa terkaya, daerah ini dulunya hanyalah sebuah desa terpencil dengan pendapatan sebesar Rp80 juta per tahun.


Namun, siapa sangka sekarang pendapatan desa mencapai Rp14 miliar per tahun. Hal itu berkat keberhasilan dalam mengembangkan potensi pariwisatanya.


Demikian juga bisa kita lihat Desa Cikole di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Siapa sangka, desa ini merupakan salah satu yang terkaya karena mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani sayuran seperti tomat, sawi, timun, cabai, dan yang lainnya.


Daerah ini juga memiliki potensi wisata yang luar biasa sangat menarik, karena suasana asri dan udara yang sejuk membuat para turis lokal dan wisatawan sering datang dan hal ini juga tentu tidak terlepas dari sentuhan pemimpin di desa itu.


Berbicara tentang kepemimpinan Desa, kita bisa belajar dan melihat terobosan dari Hj. Erna Yustining, AMd Kepala Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang yang meraih prestasi tingkat nasional dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.


Erna Yustining merupakan salah satu Kades perempuan yang ada di Kabupaten Malang dan terpilih sebagai Juara Pertama Lomba Kepala Desa Perempuan Inspiratif Tahun 2022 yang lalu dengan menyisihkan 4.120 Kepala Desa Perempuan lainnya se-Indonesia.


Beliau Tampil sebagai tokoh inspiratif dengan mengusung Program inovasi pemberdayaan masyarakat mulai dari UMKM bagi ibu rumah tangga, Jaringan Komunikasi Desa hingga perihal penggunaan Dana Desa. 


Penghargaan itu diterima langsung oleh Hj. Erna Yustining, AMd dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta.


Tercatat pemenang dalam lomba ini, meliputi Juara Kedua diraih Rimal Manuk Allo (Kepala Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan) dan Juara Ketiga diraih Dorsila Wasti Arbani (Kepala Desa Lembah Neidam, Kecamatan Sarmi, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua).


Penghargaan yang diterima Kepala Desa Sananrejo, sebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Pusat dalam hal ini dari Kemendes PDTT terhadap inovasi dan gerakan Desa Mandiri yang mana masuk dalam visi misi Malang Makmur, sehingga masyarakat desa bergerak dan berkreasi mengoptimalkan kemampuannya agar mampu berkiprah baik di tingkat desa, tingkat Kabupaten Malang hingga di tingkat nasional, dan internasional.


Tentunya hal hal seperti ini dapat nenjadi contoh dan cemeti kepada para kepala desa di seluruh Indonesia supaya dapat  juga berinovasi dan berkreasi menjadi kepala desa yang terbaik dan tentu akan menjadi contoh dan panutan serta menjadi inspirasi. 


Contoh figur lain yang bisa kita contoh atau kita adopsi adalah Ferdinandus Watu salah satu dari 3.036 Kepala Desa di  Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang cukup fenomenal dan menyedot perhatian. Pria kelahiran 6 April 1986 yang akrab disapa Nando ini langsung menyedot perhatian publik, usai mampu membawa BUMDes "Au Wula" Detusoko Barat menjadi salah satu dari dua BUMDes terbaik tingkat nasional yang dijadikan pilot project oleh Kementrian Desa (Kemendes) dalam penerapan dan pengembangan BUMDes berbasis digitalisasi (online).


Setelah proses penentuan pilot project diseleksi secara ketat oleh tim Kementerian Desa, BUMDes "Au Wula" akhirnya terpilih sebagai yang terbaik dari sekian banyak desa yang ada di Indonesia; tiga di antaranya ada di kabupaten Bantul, kabupaten Lombok Tengah, dan kabupaten Gunung Kidul.


Menggagas "Dapur Kita" berkat kerjasama dengan pihak Keuskupan Agung Ende (KAE), pemerintah kecamatan Detusoko, dan para petani dari 8 Desa tetangga selama masa pandemi Covid-19, Nando mampu menggandeng puluhan tukang ojek dan para sopir pick up untuk menjemput komoditi dari para petani dan mengantar kepada para pemesan di Kota Ende. 


Demikian juga cerita tentang satu wanita yang menjabat Kepala Desa di Bumi Patowanua yakni Hasnawati yang berhasil menjadi  Kepala Desa Perempuan Inspiratif tahun 2022 dan berhasil masuk 10 Perempuan kepala Desa terbaik. 


Penetapan tersebut berdasarkan hasil penilaian verifikasi lapangan lomba Kepala Desa Perempuan Inspiratif tahun 2022 nomor: 362/PDP.02.03/XI/2022 tgl 28/11/2022. Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi RI Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan.


keberhasilan Kepala Desa Totallang Hasnawati yang berhasil menjadi 10 Kepala Desa Perempuan terbaik dan berada di urutan kedua secara nasional dan satu-satunya di Sulawesi Tenggara.


Peran inspirasi berikutnya kita bisa belajar dari 

Kertamalip, seorang kepala desa asal Karang Bajo, Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kades kita yang satu ini berhasil 

Memanfaatkan teknologi yang tentu saja sangat bermanfaat bagi siapapun bila digunakan dengan baik dan bijak. 


Sebagai kepala desa, Kertamalip tentu saja ingin membuat desa dan warganya maju dan sejahtera. Dengan memanfaatkan teknologi, salah satunya media sosial, Kertamalip acap kali mengajak warga untuk mendiskusikan beragam permasalahan desa yang muncul.


Kertamalip bergerak nyata di lapangan dengan banyak aksi dan kegiatan. Salah satu aksi turun tangan yang ia lakukan adalah membuat laporan kerusakan rumah Inaq Gani ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara. 


Tidak hanya cukup disitu, pada kenyataan berikutnya lelaki kelahiran Dasan Baro, 25 Desember 1965 ini juga menggalang dana untuk memperbaiki rumah Inaq Gani tersebut.


Sistem online yang dibangun Kertamalip yang salah satunya adalah melalui Facebook dan hal ini bertujuan untuk sarana komunikasi yang efektif. 


Pasalnya, dengan #media sosial maka dirinya bisa berkomunikasi dengan warga secara mudah dan warga pun juga tak perlu repot-repot datang ke kantor atau balai desa, karena bisa melakukannya di rumah. Dengan sistem online inilah semua orang diuntungkan dan dimudahkan.


Selain Facebook dengan akun Kertamalip (Bang Ardes) dan Desa Karang Bajo, sistem online yang dimiliki Desa Karang Bajo mempunyai media online lain berupa blog yaitu Desakarangbajo.blogspot.co.id dan juga situs Karangbajo-lombokutara.sid.web.id. 


Di kanal-kanal tersebut (blog dan situs) yang ada tersebut warga bisa mendapatkan beragam informasi, mulai dari sejarah desa, program pembangunan, visi-misi pemerintahan desa, peraturan desa, laporan keuangan, berita hingga statistik.


Selain informasi mengenai data desa, di situs tersebut juga ada informasi pelayanan desa, seperti membuat KTP, kartu keluarga  atau akta catatan sipil. 


Dari informasi ini maka warga yang akan mengurus dokumen-dokumen tersebut bisa mempersiapkan terlebih dahulu persyaratannya sesuai apa yang tertulis di blog atau situs. 


Kemudian ketika semua syarat-syarat sudah siap maka saat pengurusan administrasi di kantor desa, semua akan terlaksana dengan lebih cepat.


Dalam kehidupan masyarakat desa, tentu tidak semua berjalan dengan mulus terus-menerus, di suatu waktu pasti ada keluhan warga dari permasalahan yang muncul di desa. Dari sini Kertamalip juga menjadikan blog dan situs online mereka sebagai tempat atau media untuk menerima pengaduan dari warga.


Kertamalip sebagai kepala desa harus bersiap juga dengan beragam aspirasi, keluhan, serta kritik yang penting untuk membangun daerah itu. 


Sistem online informasi yang dimiliki Desa Karang Bajo sendiri saat ini sudah banyak di akses oleh masyarakat luas. Tidak hanya oleh warga Desa Karang Bajo tapi juga oleh mahasiswa, peneliti atau pejabat pemerintah.


Lokasi desa Karang Bajo sendiri berada di kaki Gunung Rinjani yang tentunya sangat terpencil. Namun dengan semangat dan keinginan yang cukup besar untuk menjadikan daerahnya maju, maka Kertamalip atau sering dipanggil Bang Ardes membuat desa online yang mengesankan.


Dengan segala aksi dan terobosan yang dilakukan Kertamalip degan membangun Desa Online ini maka ia pun mendapat banyak penghargaan. 


Beberapa penghargaan yang pernah diraih Kertamalip adalah Penghargaan Pelita Nusantara yang diserahkan Wakil Presiden Boediono (2013), Kepala Desa Berprestasi Bidang Informasi Desa (2013) serta  anugerah Kepala Desa Pelopor Good Governance dalam Pengelolaan Keuangan Desa (2015).


Dari seluruh rangkaian tersebut diatas, maka sebenarnya sebagai seorsng kepala desa di butuhkan komitmen dan niat bahwa figur seorang kepala desa haruslah mampu untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga masyarakatnya dan membuat inovasi yang bisa mengispirasi masyarakat yang dipimpinnya. 


Kepala desa sebagai seorang pemimpin harus melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai peraturan perundang-undangan dan terus melakukan inovasi dan perubahan yang lebih baik untuk masyarakatnya dan ketika itu menjadi tujuan dan cita cita dalam visi dan misinya maka tidaklah sulit menjadi seorang Kepala Desa yang Inspiratif, karena tujuan kepemimpinannya adalah sebagai pelayan rakyat yang di pimpinnya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023