Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

JOKOWI DISRUPTION

Luar biasa peraihan medali Indonesia dalam Asian Games 2018. Tiga puluh satu medali emas adalah  sesuatu yang tidak pernah diduga oleh siapapun pun.  Bandingkan dengan 4 tahun yang lalu, ketika Indonesia mengikuti Asian Games 2014 di Incheon Korea Selatan, Indonesia hanya memperoleh 4 medali emas, 5 perak dan 11 perunggu dan total medali yang di dapat atlit atlit Indonesia.  Dengan perolehan medali sebanyak ini Indonesia menempati urutan ke 17.

Pada Asian Games tahun 2018 jumlah medali yang kemungkinan besar tidak berubah lagi adalah 31 Medali Emas, 24 perak dan 43 perunggu dengan total 98 medali.  Dan Indonesia berhasil meloncat tinggi sekali dari urutan 17 pada tahun pada tahun 2014 menjadi urutan 4, dibawah raksasa olah raga Asia dan dunia.  Indonesia hanya kalah dari China, Jepang dan Korea Selatan.  Tapi Indonesia berada diatas Iran, India, Korea Utara, Chinese Taipei, Uzbekistan, Kazakhstan, Thailand dan seluruh Negara Asia Tenggara.



Bagaimana menilai lompatan prestasi atau pertambahan medali ini ? Coba kita bandingkan medali emas saja.  Melonjak dari 4 menjadi 31.  Kalau dari 4 ke 6 itu namanya meningkat  50 %.  Kalau menjadi 8 itu menanjak 100 %. Kalau menjadi 12 disebut melompat 200%.  Kalau menjadi 20 disebut berputar keatas 500 %.   Ukuran diatas 100 persen saja sering dikatakan peningkatan istemewa atau super istimewa.  Bagaimana dengan peningkatan 4 ke 31, disebut apa namanya? Melontar sejauh lebih kurang 800 %? Hahahahaha.

Sesuatu yang tidak pernah terjadi dimasa masa dulu.  Sesuatu yang juga mungkin terjadi hanya sekali, karena ada sesuatu yang dilakukan berbeda sama sekali.  Bisa disejajarkan seperti berubahnya penamaan terhadap prosessor computer dari era Pentium menjadi Dua Core dan seterusnya.
Prestasi peraihan medali dan peningkatan peringkat ini hanya bisa terjadi jika ada perubahan yang sangat mendasar, perubahan yang sangat tepat, perubahan  yang dihasilkan oleh sebuah inovasi yang sangat luar biasa.  Perubahan yang terjadi karena adanya disruption.   Apa itu disruption?
Disruption adalah perubahan perubahan yang banyak terjadi saat ini di bidang teknologi atau pemasaran.  Misalnya adanya Grab car, Gojek, Toko Pedia, Whatsapp, Alibaba, Tesla, Rocket Space X , Buka Lapak, Traveloka,  dan lain lain.  Perubahan  perubahan yang terjadi dalam ukuran yang sangat besar yang merubah banyak cara hidup dan berbinis yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.  Tokoh tokoh Disruption dunia adalah Jan Koum, Mark Zukhergberg, Jack Ma, Elon Musk, Jeff Bezos dan lain lain.

Menurut Professor Rhenald Khasali, disruption adalah perubahan pada bidang yang sangat mendasar atau fundamental yang selanjutnya merubah seluruh tatatan dan sistem. Disruption sejatinya mengubah bukan hanya cara berbisnis melainkan juga fundamental bisnisnya.  Mulai dari struktur biaya sampai ke budaya dan bahkan sampai ke ideologi industry. Disruption mengubah banyak hal sedemikian rupa, sehingga cara cara bisnis lama menjadi usang dan terbuang. 
Nah bukan kah itu yang dilakuan oleh Pak Djokowi dalam menyambut, menyelengarakan dan mensuskseskan acara Asian Games ini? Satu contoh kecil saja perubahan fundamental itu adalah dalam apresiasi Atlet berprestasi.  Kalau dulu, setelah medali nya di dapat baru dipikirkan bonus nya, kasak kusuk kesana kemari untuk menyediakan  bonus yang jumlahnya  pun tidak seberapa.   Peraih medali emas tahun 2014 hanya diganjar bonus 100 sd 200 juta rupiah.  Bandingkan dengan tahun 2018 ini, yang sudah diinfokan terlebih dahulu kepada para atlit untuk memacu prestasi dengan jumlah Rp 1,5 Milyard.  Lompatan 7 sampai 15 kali.  Terjadi perubahan yang sangat mendasar yang akhirnya berbuah sangat manis.

Bukan hanya dalam perolehan medali, tapi dalam banyak hal yang berkaitan dengan penyelanggaraan Asian Games tahun 2018 prestasi yang didapat Bangsa Indonesia sangat luar biasa dan menjadi sejarah   yang sangat sangat membanggakan.  Pembukaan yang super kolosal dan gaya Pak Jokowi yang sangat spektakuler dan  menjadi trending topic dunia. Decak kekaguman pun datang bertubi tubi.

Ketua Delegasi Jepang sendiri berkata mau belajar dari Cara Indonesia mengkreasikan pembukaan pesta olah raga terbesar nomor 2 di dunia ini.  Bahkan banyak orang membandingkan dengan pembukaan Olimpiade di London 2 tahun yang lalu, yang rasa nya kurang greget dan kurang spektakuler serta kurang meriah dibandingkan pembukaan Asian Games ini.

Ketua Olimpade dunia pun sudah menawarkan dan datang langsung menemui Presiden Jokowi supaya Indonesia bersedia menjadi tuan rumah Olimpiade berikutnya

Theme song Asian Games 2018, lagu thema "Meraih Bintang" yang dinyanyikan Via Vallen  sudah diputar hamper 50 juta kali di Youtube serta diterjemahkan dan dinyanyikan ke dalam banyak bahasa, dan semuanya menjadi Hit.  Jangan jangan efek lagu ini ikut membuat perolehan medali Indonesia.  Aspek yang lain yang sangat dibutuhkan adalah aspek Ekonomi.

Suksesnya Asian Games ini pasti memberikan dampak ekonomi yang sangat besar terhadap Indonesia, kuliner, hotel dan wisata, serta melalui bidang bidang yang lain.  Ada khabar bahwa tingkat hunian hotel di Palembang selama penyelenggaraan Asian Games rata rata diatas 90 %.
Ah, jadi Asian Games 2018 sukses.  Baik dari sisi pembukaan dan (akan) penutupan juga, penyelenggaraan semua pertandingan, peroleh medali dan peringkat olah raga Indonesia, dampak ekonomi serta satu dampak lagi yang sangat sangat penting,  Kepercayaan Diri serta Kebanggaan menjadi Indonesia.  Kosakata "yo ayo yo" sudah  menjadi kosakata dunia.

Dan semua prestasi ini didapat karena Presiden Jokowi mampu menciptakan kerja sama yang sangat kolaboratif dengan semua pihak, gotong royong yang modern.  Jadi tidak salah namun sangat tepat lah jika dikatakan Asian Games adalah sebuah Disruption yang diinovasi oleh Presiden Jokowi.   Jokowi dapat disejajarkan dengan Jack Ma, Elon Musk dan lain lain.  In... do... ne.. sia.... In... do... ne.. sia.... Kalau menang berprestasi, kalau kalah jangan frustasi...yo ayo yo ayo...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023