Berita heboh tentang penemuan beras yang terbuat dari “bahan
plastik” terjadi di Bekasi. Sebagaimana berita yang sangat ramai diberitakan
dua hari terakhir ini baik melalui media sosial maupun televisi, bahwa seolah
olah sudah pasti bahwa “beras palstik” itu benar benar ada ditemukan.
Bermula dari pengakuan seorang pedagang nasi uduk yang
menjadi pelanggan salah seorang pedagang (agen) beras di Pasar Mutiara Gading
Timur Bekasi yang mengatakan bahwa dirinya gagal membuat bubur yang baik untuk
dijual. Dewi Septiani nama pedagang bubur ayam dan nasi uduk yang menjadi
awal dari semua kehebohan ini.
Dewi membeli beras sebanyak 6 liter pada hari minggu 17 Mei
2015 di pasar Mutiara Gading Timur di toko
langganannya, yang dimiliki oleh seorang pedagang beras terbesar disana. Maksud hatinya adalah membuat bubur dan nasi
uduk untuk dijual pada hari Senin tangal 18 Mei. Namun Dewi Septiani sangat kaget karena dia
gagal mendapatkan hasil masakan yang
baik. Dewi menduga bahwa beras yang dia masak adalah “ beras plastic” yang memang
sedang ramai diberitakan.
Dewi segera mempostingkan
kejadian yang dia alami di akun facebook nya, termasuk juga mengirim
email kepada beberapa dinas terkait.
Sepanjang hari Senin tgl 18 Mei 2015 tidak ada tanggapan sama sekali
sehingga Dewi kembali lagi mengirimkan emailnya.
Namun pada tanggal 19 Mei pagi pagi ada berita yang sangat mengejutkan
Dewi yaitu permintaan wawancara dari TV
One. Nah dari sinilah berita tentang
penemuan “beras plastik” ini bergulir
sangat cepat, secepat Moto GP yang
dikebut Valentino Rossi pada minggu malam kemarin. Hampir semua media besar di Tanah Air sudah
memberitakan kejadian ini; Kompas.com, Tempo.com, Merdeka.Com, TV One, Metro
TV, Liputan 6, Kompasiana, Facebook dan yang lainnya.
Saya melihat ada 3 kebetulan atau yang aneh dari penemuan “beras
plastik” ini.
1.
Mengapa
hanya Dewi Septiani saja yang menemukan beras plastik, padahal banyak sekali
pelanggan yang membeli beras di toko sahabat saya yang bernama S ini. Saya mengenal karakter S sebagai seorang
pedagang yang sangat ramah, jujur dan
sangat taat beribadah. Mungkin karena
keramahan dan kejujuran nya tersebut dia memiliki toko beras terbesar di Pasar Mutiara
Gading Timur, Mustika Jaya Bekasi. Di Pasar ini tadinya ada 3 agen beras, namun
sekarang tinggal 2 orang lagi yaitu S sendiri dan Smta
2.
Mengapa kejadian ini bersamaan/ berdekatan dengan
tanggal 20 Mei yang khabarnya ada demo
besar-besaran.
3.
Mengapa Ibu Dewi seolah olah getol sekali ingin
mempublikasikan temuannya melalui media sosial, padahal sebagai pelanggan yang menurut pengakuannya
sudah lama menjadi pelanggan Toko S bisa saja dirinya meminta berasnya diganti,
lalu segera mengadu ke Polisi.
Inilah beberapa keanehan saya rasakan yang berkaitan dengan maraknya
berita tentang penemuan “beras plastik” di
Bekasi. Sekarang sisa beras yang dibeli
Bu Dewi dan beberapa karung sampel beras dari Toko S sedang diteliti. Mari kita doadakan agar Polisi dan BPOM
mendapatkan hasil penelitian yang paling benar dan objektif supaya keresahan di hati
rakyat yang mengkonsumsi beras dan pedagang beras dan olahannya di Bekasi dan sekitarnya dapat tenang untuk menjalankan bisnisnya
sehari hari.
Komentar