Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 2 - 8 Nopember 2025

Gambar
Thema: Agama yang Benar dan Baik Nas: Yakobus 1:26–27 “ Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Pengantar Dalam kehidupan beriman, seringkali manusia terjebak dalam bentuk-bentuk lahiriah agama, tetapi mengabaikan hakikat batiniahnya. Rasul Yakobus menegaskan bahwa ukuran kebenaran dan kemurnian agama bukan terletak pada ritual semata, melainkan pada buah kehidupan dan perilaku sehari-hari yang memuliakan Allah melalui tindakan kasih kepada sesama. Dengan demikian, agama yang benar tidak berhenti pada liturgi, tetapi berlanjut dalam empati, kepedulian, dan disiplin moral yang nyata dalam hidup sehari-hari.¹ Fakta • Kehidupan beragama dewasa ini sering diwarnai oleh paradoks: semakin banya...

Utang Yang Tak Terlunasi Dalam 1000 Tahun

Pernah suatu ketika seorang teman bertanya tentang perbedaan perusahaan swasta nasional dengan perusahaan negara BUMN. Apapun jawaban yang kami berikan ternyata salah dimata dia. Sebab menurut dia jawaban nya lah yang paling tepat. Memang dalam dunia teka teki sipenanyalah yang mempunyai jawaban paling tepat. Hahahaha. Namanya juga teka teki, unsur isengnya lebih kuat daripada unsur lainnya.
Menurut si teman ini bedanya adalah :
Perusahaan Swasta mempunyai karyawan dengan etos kerja yang tinggi sehingga perusahaan selalu beruntung (profit), namun gaji dan bonus karyawannya hanya sedikit.
Perusahaan BUMN, mempunyai karyawan yang cerdik sehingga karyawannya selalu mendapat gaji dan bonus yang tinggi, sedangkan perusahannya selalu rugi dan banyak utang. Hahahahahaha.
Utang, ngomong soal utang Bangsa ini membuat bulu kuduk kita berdiri ngeri, meskipun baru membayangkannya saja. Apalagi kalau berusaha mencari jalan keluarnya. Betapa tidak kalau kita simak data data ini :






Sumber Foto : beritasatu.com

Utang Negara Republik Indonesia saat ini, menurut Vivanews adalah :
Pemerintah mengumumkan, per 31 Mei 2011, memiliki utang US$ 201,07 miliar atau Rp1.716 triliun dengan kurs Rp8.537 per dolar AS. Utang ini melonjak dibandingkan posisi akhir 2010, yang tercatat Rp1.676 triliun.
Itu baru utang dalam bentuk mata uang. Belum lagi utang utang yang bentuk dan penyelesaiannya lebih sulit lagi.

1. Utang Pemerintah Indonesia tentang kejadian sebenarnya, serta pihak yang merekayasa dalam peristiwa G30 S PKI. Masih simpang siur tentang peristiwa itu. Dan sampai saat ini masih sangat banyak pihak, (Rakyat) yang keluarganya menjadi Korban di Peristiwa itu bertanya tanya dan menanti klarifikasi dari Negara.
2. Utang Pemerintah Indonesia untuk menjelaskan peristiwa penyerangan Kantor PDI-P di jalan Diponegoro pada tanggal 27 Juli 1996. Banyak korban yang sampai sekarang hilang, tidak ada penjelasan dari Negara.
3. Utang Pemerintah Indonesia untuk menjelaskan segala sesuatu mengenai peristiwa Mei 1998. Hari ini ada 2 postingan dari Kompasianer mengenai hal itu, yang menjadi indikator bahwa tarikan emosional negatif terhadap peristiwa sangat sulit hilang sebelum ada pejelasan resmi dari Negara
4. Utang Utang lain dalam bentuk pemberantasan Korupsi, Penerbitan Undang Undang, misalnya Jaminan Sosial Masyarakat.
5. Utang Presiden dalam Memindahkan Ibukota untuk mengatasi kemacetan di Jakarta yang semakin parah.
6. Utang utang Pemerintah tentang ketenaga-kerjaan. Perlindungan terhadap para TKI di luar negeri

Sungguh sangat banyak utang-utang itu, baik yang bersifat tangible maupun yang intangible. Presiden mendatang yang akan dipilih pada tahun 2014 mempunyai PR yang sangat banyak dan sangat mendesak. Seharusnya mencari bentuk penyelesaian utang utang itu adalah prioritas kerja presiden mendatang, sehingga Bangsa Indonesia bisa menapakkan langkahnya menyongsong visi baru yang lebih mensejahterakan semua anak bangsa. Namun saya sendiripun khawatir, sebab Presiden berikutnyapun mungkin sama saja. Hanya hebat dalam memperkaya diri, sementara Hutang Bangsa semakin besar tanpa langkah penyelesaian. Besar kemungkinan bahwa 1000 tahun lagi pun utang utang ini belum terlunasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025