Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Featured Post

GBKP Menjadi Keluarga Allah yang Diutus untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia bagi Seluruh Ciptaan

Gambar
  (Markus 16:15; 1 Pet 2:9-10) Ceramah utuk Konvent Pendeta GBKP Wilayah 4 (7 Nov.2025) Pdt.Prof.Dr.Risnawaty Sinulingga MT.h Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan untuk kesempatan berharga saat ini dalam menyampaikan ceramah tentang visi baru gereja GBKP. Ceramah ini disampaikan menurut perumusan visi, dianalisa berdasarkan teks acuan (Markus 16:15 dan 1 Petrus 2:9-10), dibandingkan dengan panggilan gereja dalam Tata Gereja GBKP. Rumusan visi dan panggilan GBKP yang sedikit berbeda dengan teks acuan Alkitab, menunjukkan bahwa GBKP memiliki landasan dogmatis yang cukup kuat dalam perumusan vissi ini. Dalam bagian pertama ceramah, akan dipaparkan makna kata-kata dalam visi yaitu “Menjadi Keluarga Allah yang Diutus”, “Untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia” dan “Bagi seluruh Ciptaan”. Penjelasan ini penting bukan saja karena merupakan bagian dari visi GBKP, tetapi karena adanya perbedaan dengan kalimat teks Alkitab (“…beritakanlah Injil kepada segala makhluk…”) dan panggi...

Training Conceptual Thinking

Gambar

Jagung Super Manis GBKP

Gambar
Sebagaimana sudah luas dipublikasikan bahwa saat ini ada kerja sama antara GBKP dengan Yayasan Sapo Ribu dalam proyek percontohan budidaya Jagung Manis. Hasilnya sangat menjanjikan untuk peningkatan perekonomian rakyat. Berikut adalah foto fotonya.

Permintaan Aneh Seorang Anggota DPR

Permintaan anggota DPR itu aneh, bahkan sangat aneh. Karena yang dimintanya bukan imbalan jasa atas selesainya sebuah Undang Undang. Ataupun kucuran dana untuk mengadakan study banding ke negara terjauh. Bukan juga sebuah dukungan untuk menggolkan calon nya menjadi kepala daerah di sebuah Kabupaten apalagi Propinsi. Yang tidak kalah herannya dan merasa aneh adalah penguasa yang dia datangi untuk meminta persetujuan. Sebab penguasa ini ketika beberapa saat sebelumnya menjadi hakim, tidak menemukan sedikit pun kesalahan pada diri yang didakwa. Begitulah, saat diberitakan oleh sang tamu bahwa Dia telah mati, dan minta ijin agar mayatnya boleh diambil, persetujuannya di tunda beberapa puluh menit, untuk menyelidiki kepastian. Hasilnya Pasti, memang telah mati. Pikirannya meminjam istilah yang lahir beberapa ratus tahun kemudian, kepada Nietzsche : Tuhan Sudah Mati. Lalu dia memberikan ijin, kepada si pemberani anggota DPR kaya raya yang tidak menyadari kekayaanNya. Sebab seluruh kesadaran...

Itu Karena Yesus Kristus

Usianya sudah tak muda lagi, dan kehidupan sudah setengah dia lalui bersama laki laki yang memang tampan dan kaya raya. Banyak alasan sebenarnya kalau dia meninggalkan dan menggugat cerai, akan tetapi rasanya sangat tanggung dan sia sia. Namun setiap kali dia mengingat semua perbuatan laki laki yang sudah jadi suaminya itu, tetap saja perasaan hancur, remuk redam, hina dan terlecehkan menghantui dirinya. Bagaimana tidak kalau setiap malam pulang ke rumah, baju putih bersih lengan panjang itu penuh dengan bekas gincu merah perempuan perempuan muda genit. Dipertebal dengan aneka bau parfum bermerk mahal yang terciprat dari tubuh tubuh wanita muda yang merapat ke dirinya yang langsing, di usia 40 tahunannya. Ada dua lagi yang selalu menemani saat pulangnya, mendapatkan wanita setia berhati tebal karena lapisan sabar dan kasih di kedalaman batinnya; mabuk dan muntah. Dengan sabar wanita keibuan ini selalu memapah dari depan pintu, memandikan dan membajuinya untuk langsung tidur, tanpa ...
Gambar
Para Calon Manager itu berkumpul selama seminggu lebih di Puncak Gunung Halimun. Untuk mengikuti pelatihan wajib dari perusahaan, sebagai persiapan untuk menduduki jabatan Manager kebun kelak. Ada kebun teh membentang dan Green House Bunga Ros yang sangat menjanjikan. Perkampungan petani lebih tepatnya buruh tani pemetik daun (muda) teh terdapat di beberapa tempat, di dalam perkebunan yang sudah dibuka Belanda sejak tahun sebelum kemerdekaan. Materi pelatihan kala itu adalah memahami dan memupuk sikap empati. Sudah dijelaskan bahwa mendengar dengan empati adalah ketrampilan tertinggi atau level 5 dalam mendengar, sebagaimana dituliskan oleh Steven Covey. Satu persatu peserta yang jumlahnya 21 orang harus menemui seorang petani atau pekerja yang ada di perkampungan mereka di dekat Training Centre yang sangat sejuk dan menumbuhkan gairah belajar. Udara dingin pagi hari Sabtu tanggal 16 April 2011, pukul 05.30 sekitar 18 -19 derajat Celcius, tidak menjadi penghalang untuk menya...

Manusia Level 5

Rick Warren tetap mengendarai sendiri Mobil SUV-nya saat berpergian ke tempat tempat acara penting, maupun menemui para sahabatnya. Mengapa dia tidak mengganti mobilnya? Yach Dia memang tidak ingin mengganti mobilnya, sebab tidak ingin merubah gaya hidupnya. Tetap sederhana dan bersahaja. Bukunya yang berjudul Purpose Driven Life telah tercetak sebanyak 15 juta Copy yang membuat dia menjadi sangat kaya. Belum lagi buku yang lain seperti Purpose Driven Church yang tercetak lebih 1 juta copy. Aneh memang kalau kita bandingkan dengan gaya hidup orang kaya di Indonesia, termasuk pendeta pendeta yang sangat kaya. Mereka umumnya mengendarai mobil mobil super mewah, perhiasan dan pakaian yang mahal mahal. Sedangkan Rick Warren sendiri tetap memilih pakaian jenis Hawaii yang santai, sepatu sandal tanpa kaus kaki, termasuk ketika dia berkhotbah di gerejanya yang sangat terkenal. Mengapa Rick Warren tetap seperti itu? Menurutku Rick Warren adalah manusia level 5. Manusia yang sudah melewati lev...