Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 14 – 20 September 2025

Gambar
  Thema Perhatikan dan Patuhi Undang-Undang Tuhan (Perdiateken Ras Patuhi Undang-Undang Tuhan) Nas : Yosua 1:7–9 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi. Pengantar Kitab Yosua menggambarkan transisi besar bangsa Israel dari masa pengembaraan di padang gurun menuju tanah perjanjian. Perintah Allah kepada Yosua bukan sekadar strategi militer, tetapi fon...

Catatan Tambahan PJJ 14 – 20 September 2025

Gambar
  Thema Perhatikan dan Patuhi Undang-Undang Tuhan (Perdiateken Ras Patuhi Undang-Undang Tuhan) Nas : Yosua 1:7–9 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi. Pengantar Kitab Yosua menggambarkan transisi besar bangsa Israel dari masa pengembaraan di padang gurun menuju tanah perjanjian. Perintah Allah kepada Yosua bukan sekadar strategi militer, tetapi fon...

GBKP Sedang Tidak Baik Baik Saja ?

Gambar
Resume Pertemuan Pemerhati GBKP Jumat, 29 Agustus 2025 | Pukul 19.00 – 20.50 WIB | Zoom Meeting Pertemuan ini dibuka dan ditutup dengan doa. Daftar Hadir • Pemerhati Medan: Pdt. Prof. Risna br. Sinulingga, Pdt. Dr. Jadiaman P., Pdt. Dr. Setia Ulina br. Tarigan, Pdt. Berthalina br. Tarigan, M.Th., Pt. Mulia Perangin-angin, Pdt. Firman Ginting, Ev. Jhony Ginting. • Pemerhati Jakarta: Pt. Em. Harun Tambun, Budianto Surbakti, Pdt. Indah br. Ginting, M.Th., Pt. Em. Analgin Ginting. Hasil Diskusi dan Pengamatan 1. Pengembangan SDM dan Penempatan Pelayan • Hingga saat ini belum terlihat strategi pengembangan SDM yang jelas dan berkelanjutan. • Penempatan tenaga kerja/pelayan tidak mengikuti panduan yang ada, sehingga terkesan amburadul. • Bendahara Moderamen seharusnya bersikap kritis dalam pembayaran gaji, khususnya bagi mereka yang tidak memiliki job description yang jelas. • Penempatan tenaga pembantu Moderamen dilakukan tanpa fit and proper test, padahal pada periode sebelumny...

Catatan Tambahan PJJ 7 – 13 September 2025

Gambar
  Thema: Berbahagialah Orang Yang Hidup Menurut Undang-Undang Tuhan (Malem Ate Ngikutken Undang-Undang Tuhan) Nas: Masmur 119:1–7 Pembukaan Setiap manusia pada hakikatnya mencari kebahagiaan. Namun pertanyaan yang mendasar adalah: apakah sumber kebahagiaan itu? Sebagian orang mencari kebahagiaan melalui kekayaan, jabatan, atau penghormatan. Akan tetapi pengalaman hidup dan kesaksian Kitab Suci menunjukkan bahwa kebahagiaan yang sejati hanya didapat ketika manusia hidup sesuai dengan firman Allah. Pemazmur menegaskan bahwa “Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN” (Mzm. 119:1). Artinya, kebahagiaan bukan hasil dari pencapaian lahiriah, melainkan dari ketaatan batiniah pada perintah Allah. Fakta 1. Kitab Mazmur 119 adalah pasal terpanjang dalam Alkitab dengan 176 ayat, seluruhnya berfokus pada keindahan, kekuatan, dan manfaat firman Allah bagi kehidupan umat-Nya. 2. Struktur pasal ini tersusun secara akrostik menurut huruf-huruf Ibra...

Catatan Tambahan PJJ 31 Agustus – 6 September 2025

Gambar
  Thema: Teman SeKerja ( Teman sada dahin ) Nas: Galatia 2:6–10 Pengantar Perikop ini memperlihatkan dinamika penting dalam kehidupan pelayanan gereja mula-mula. Rasul Paulus menggambarkan bahwa Injil dipercayakan kepada dirinya bagi bangsa-bangsa non-Yahudi, sedangkan kepada Petrus dipercayakan bagi orang Yahudi. Hal ini bukan hasil strategi manusia, tetapi rancangan Allah yang berdaulat. Persatuan pelayanan ditandai dengan jabat tangan sebagai simbol penerimaan dan pengakuan. Di baliknya, tersimpan satu prinsip penting: pelayanan Kristen selalu berakar pada kasih karunia Allah, dilakukan dalam kolaborasi, serta tidak boleh melupakan orang miskin dan yang lemah. Fakta Paulus menegaskan bahwa Allah tidak memandang muka (ay. 6). Hal ini meneguhkan kesetaraan di hadapan Allah, tanpa memandang kedudukan sosial, ekonomi, atau budaya. Para rasul di Yerusalem mengakui dan merestui panggilan Paulus bagi bangsa non-Yahudi (ay. 7–9). Pelayanan Injil dibagi berdasarkan konteks: Pet...

Catatan Tambahan PJJ 24 – 30 Agustus 2025

Gambar
  Thema: Lakon Persadan Si Badia Nas: 1 Korintus 11:23–32 Pengantar Perjamuan Kudus adalah salah satu momen paling sakral dalam kehidupan gereja. Rasul Paulus menuliskan kembali tradisi yang telah ia terima langsung dari Tuhan Yesus untuk menjadi pedoman bagi jemaat. Sakramen ini bukan hanya ritual, melainkan pengingat akan kasih Kristus yang rela menyerahkan diri-Nya demi keselamatan manusia. Fakta 1. Peristiwa Malam Perjamuan Terakhir Pada malam Yesus diserahkan, Ia berkumpul dengan dua belas murid-Nya. Di situ Ia melakukan jamuan makan malam terakhir (Last Supper). Peristiwa ini monumental karena Yesus memberikan makna baru atas roti dan anggur yang biasa dimakan dalam jamuan Paskah Yahudi. 2. Roti sebagai Tubuh Kristus Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya, lalu berkata: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” (1Kor. 11:24). Roti menjadi tanda tubuh Kristus yang dipecahkan di kayu salib demi umat manusia. 3. ...

Catatan Tambahan PJJ 17–23 Agustus 2025

Gambar
  Thema: Tuhan Memberikan Berkat-Nya Kepada Semua Orang Yang Taat Kepada-Nya (Pasu-pasu Tuhan Man Kalak Si Malang Man Bana) Nas: Masmur 128:1–6 Pendahuluan Masmur 128 termasuk dalam kumpulan Nyanyian Ziarah (Shir Hama’alot), yang biasa dinyanyikan umat Israel ketika mereka berziarah ke Yerusalem. Mazmur ini menggambarkan hubungan erat antara takut akan Tuhan, ketaatan pada jalan-Nya, dan kebahagiaan hidup sehari-hari. Kebahagiaan yang sejati tidak hanya diukur dari harta, tetapi juga dari relasi keluarga, keturunan, dan damai sejahtera dalam komunitas umat Allah. Fakta 1. Mazmur ini diawali dengan ucapan berbahagia (‘ashre = “diberkatilah/berbahagialah”) kepada setiap orang yang takut akan Tuhan (ay. 1). 2. Kebahagiaan dinyatakan melalui hasil kerja tangan yang dinikmati dengan sukacita (ay. 2). 3. Gambaran istri sebagai pohon anggur yang subur dan anak-anak sebagai tunas pohon zaitun menunjukkan berkat keluarga yang produktif dan harmonis (ay. 3). 4. Puncak berkat adalah b...

Catatan Khotbah Minggu 31 Agustus 2025

Gambar
Minggu Mamre Thema: Tanggung Jawab Seorang Ayah (Tanggung Jawab Sekalak Bapa) Nas: 1 Samuel 2:22–25 > Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran. Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka. Pembukaan   Keluarga adalah wadah pertama di mana nilai-nilai iman ditanamkan dan karakter dibentuk. Alkitab memberikan b...

Catatan Tambahan PJJ 10 – 16 Agustus 2025

Gambar
Thema: Allah Melindungi dan Memberkati BangsaNya (Dibata Engkelini BangsaNa) Nas: Masmur 85:1–10 Pendahuluan Mazmur 85 merupakan nyanyian pengharapan dan pertobatan yang mendalam dari umat yang pernah mengalami pemulihan namun kini kembali menghadapi keterpurukan. Di tengah pergumulan kolektif bangsa, pemazmur mengarahkan bangsa untuk kembali kepada Allah sebagai satu-satunya sumber keselamatan, pengampunan, dan damai. Mazmur ini tidak hanya menjadi seruan iman, tetapi juga kesaksian akan kasih setia Allah terhadap bangsa-Nya yang bertobat. Fakta Dalam kalimat-kalimat yang sangat indah dan mendalam, pemazmur (Bani Korah) bertanya, memohon, memuja dan bersyukur kepada Tuhan untuk memaafkan, mengampuni, dan memulihkan bangsanya. Pemazmur mengatakan dan berjanji untuk mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Sebab Tuhan hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka tidak kembali kepada kebodohan. Keselamatan dari Allah de...

Catatan Tambahan PJJ 03 – 09 Agustus 2025

Gambar
🕊️ Dibaptis Supaya Bersatu dengan Kristus Nas: Roma 6:3–6 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?” (ay. 3) Pengantar Baptisan adalah salah satu sakramen terpenting dalam iman Kristen. Namun, tidak sedikit orang percaya yang memandang baptisan hanya sebagai ritual seremonial . Rasul Paulus menegaskan bahwa baptisan bukan sekadar simbol, melainkan pintu masuk kepada kehidupan baru bersama Kristus . Melalui Roma 6:3–6, Paulus mengingatkan bahwa baptisan menandai kematian manusia lama dan kebangkitan dalam hidup baru . Dengan kata lain, baptisan bukan hanya tanda lahiriah, tetapi transformasi spiritual yang mendalam. Fakta   Baptisan Kristen dilandasi pada kematian Kristus. Setiap orang yang dibaptis, sesungguhnya dibaptis dalam kematian Kristus (Rm. 6:3). Baptisan adalah pengalaman dikuburkan bersama Kristus. Melalui baptisan, orang percaya turut mati dan dikuburkan bersama Kristus, agar dapat...

Let the Church Be the Church

Gambar
🕊️  Mengenang Pemikiran Teologis Pdt. Matius Panji Barus, S.Th., M.Th. Ada sebuah pertanyaan yang sederhana tapi dalam yang diajukan seninaku Herman Ginting kepada saya.  > “Apa pikiran Pdt. Matius Panji Barus tentang GBKP?” Saya terdiam sejenak ketika pertanyaan ini diajukan. Sulit menjawabnya dengan singkat, karena mengenal beliau bukan sekadar mendengar ceramah atau membaca tulisan—tetapi melalui interaksi panjang, percakapan hangat, dan teladan hidupnya. 1. Persahabatan dan Keteladanan Saya mengenal Pdt. Matius Panji Barus (sering kami singkat Pdt. MP Barus) sejak tahun 2004, saat saya memimpin pelatihan Kebiasaan yang Efektif bagi seluruh pimpinan GBKP. Beliau dikenalkan oleh sahabat saya, Elia Massa Manik. Sejak itu hubungan kami terjalin erat. Saya memanggil beliau silih, panggilan khas Karo karena istrinya beru Ginting, sama seperti marga saya. Dalam perjalanan panjang hingga tahun 2010 ketika saya menjadi anggota moderamen di bawah kepemimpinannya, saya mengenal b...

Membangkitkan Sifat Kepahlawanan Generasi Muda Karo

Gambar
  Pendahuluan Orang Karo dikenal luas sebagai bangsa yang tangguh dan pemberani. Sejarah mencatat bahwa generasi muda Karo adalah salah satu yang paling banyak terjun dalam perlawanan bersenjata melawan penjajahan Belanda. Ketika agresi militer Belanda terjadi pasca-proklamasi kemerdekaan, masyarakat Karo menunjukkan keberanian luar biasa: mereka memilih membakar kampungnya sendiri daripada menyerah pada penjajah, lalu mengungsi demi mempertahankan harga diri dan kemerdekaan bangsanya. Keberanian ini tidak luput dari perhatian nasional. Wakil Presiden Mohammad Hatta menuliskan surat terbuka sebagai penghormatan atas sikap heroik tersebut. Sebagai bentuk penghargaan, didirikanlah Makam Pahlawan di Kabanjahe—satu dari hanya dua makam pahlawan semacam ini di Indonesia (satunya lagi berada di Surabaya). Ini bukan sekadar Taman Makam Pahlawan administratif, tapi benar-benar Makam yang dibangun khusus oleh negara untuk mengenang keberanian dan pengorbanan sekelompok masyarakat. Namun, ba...

Ketika Elite Menguasai Segalanya: Dunia Mau Dibawa ke Mana?

Gambar
  Oleh: Analgin Ginting Bayangkan jika dunia ini dikendalikan oleh sekelompok kecil orang—mereka yang punya data , kekuasaan politik , dan kendali ekonomi . Apa jadinya nasib kita yang berada di luar lingkaran itu? Pertanyaan ini bukan sekadar teori konspirasi. Ini realitas yang sedang terjadi. Mulai dari pemilu yang dipengaruhi algoritma media sosial, hingga harga komoditas dan pekerjaan yang dikendalikan oleh segelintir korporasi besar. Bahkan di Tanah Karo, kita bisa melihat bagaimana arah politik dan ekonomi sering kali ditentukan oleh “orang-orang tertentu” yang punya akses dan koneksi. Dan ketika Presiden Amerika Serikat, Donald Trump , secara terbuka pernah meminta agar data pribadi rakyat Indonesia dikirim ke Amerika , kita patut bertanya: Mengapa data kita begitu penting bagi kekuatan global? Jawabannya jelas— karena data adalah tambang emas abad ke-21 . Siapa yang menguasai data, bisa mengendalikan arah dunia. 1. Kalau Elite Suka Mengontrol: Dunia Jadi Penuh Sensor d...

Catatan PJJ 27 Juli – 2 Agustus 2025

Gambar
  Thema: Mampu Menguasai Diri (Ngasup Ngkuasai Diri) Bahan: Amsal 25:25–28 Pengantar Kemampuan menguasai diri adalah salah satu puncak kedewasaan spiritual dan karakter manusia. Di tengah dunia yang penuh desakan informasi, tekanan emosional, dan pencobaan moral, hanya mereka yang mampu menahan diri dan bertindak bijaklah yang akan tetap berdiri teguh. Amsal memberikan gambaran tajam dan simbolik mengenai pentingnya pengendalian diri sebagai pertahanan hidup yang kokoh dan sumber kehidupan yang murni. Ini adalah panggilan untuk menjadi pribadi yang tidak hanya berbicara benar, tetapi juga mampu mengelola emosi, keinginan, dan perilaku secara bijaksana demi memuliakan Allah. Fakta Amsal 25:25 menggambarkan bahwa kabar baik dari negeri yang jauh menyegarkan jiwa seperti air sejuk bagi orang yang dahaga. Amsal 25:26 menyatakan bahwa orang benar yang tunduk atau takut kepada orang fasik adalah seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor. Amsal 25:27 mengingatkan bahwa ...

Catatan Tambahan PJJ 20 - 26 Juli 2025

Gambar
  Thema : Patuh dan Setia Mengikuti Tuhan (Patuh Ngikutken Tuhan) Nas: Masmur 50:19–23 Pengantar Dalam dunia yang semakin permisif dan relativistik, sering kali ketaatan kepada Tuhan dianggap usang dan tidak relevan. Namun, Mazmur 50:19–23 menunjukkan bahwa Tuhan masih memperhatikan dan menegur ketidakjujuran, kejahatan, dan kefasikan yang dilakukan secara sadar oleh umat-Nya sendiri. Tuhan bukan hanya hakim yang adil, tetapi juga penuh kesabaran. Firman ini menyingkapkan karakter Tuhan yang tidak berubah: Ia menghukum kefasikan, namun mengganjar kesetiaan dan kejujuran dengan keselamatan yang kekal. Fakta Mazmur ini merupakan bagian dari teguran Allah terhadap umat-Nya yang mengaku mengenal Tuhan, tetapi hidup dalam kefasikan (ayat 16–21). Penekanan pada ayat 19–21 mengungkap tiga aspek kefasikan: 1. Ucapan jahat: lidah digunakan untuk kebohongan dan tipu daya. 2. Relasi yang rusak: saudara dan sesama difitnah tanpa belas kasihan. 3. Anggapan yang keliru terhadap Tuhan: orang fasi...

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Gambar
  Thema: Dunia Dipenuhi Oleh Berkat dari Tuhan (Doni Dem Alu Pasu-Pasu Dibata) Teks: Masmur 104:10–15 Pengantar Dunia diciptakan Allah bukan hanya sebagai tempat tinggal bagi manusia, tetapi juga sebagai ruang pemeliharaan dan persekutuan antara ciptaan dan Sang Pencipta. Mazmur 104 adalah puisi agung yang memuliakan Allah sebagai Pemelihara ciptaan yang penuh kasih dan keteraturan. Pemazmur memaparkan bahwa segala unsur alam, dari mata air, tumbuhan, hingga makanan dan anggur, merupakan berkat langsung dari tangan Allah. Di tengah krisis ekologis dan kekhawatiran masa depan, mazmur ini menjadi deklarasi iman bahwa dunia ini penuh berkat karena Allah sendiri yang terus memeliharanya. Fakta 1. Tuhan adalah Sumber Air dan Kehidupan Dalam ayat 10–11, pemazmur menyatakan bahwa Tuhan “melepas mata-mata air” ke lembah-lembah dan gunung-gunung, yang menjadi sumber minuman bagi seluruh makhluk hidup, termasuk binatang di padang dan burung-burung di udara. 2. Pekerjaan Tuhan Memberkati ...

Catatan Tambahan PJJ 29 Juni - 05 Juli 2025

Gambar
  Thema: Hidup Bersama Dengan Saudara Secara Berkelanjutan (Tetap Nggeluh Ras Senina) Nas :  Yosua 22:1–9 Pengantar Dalam dunia yang semakin individualistik, pesan Alkitab tentang kesetiaan terhadap sesama saudara—baik secara biologis maupun spiritual—menjadi relevan dan mendesak. Yosua 22 menampilkan narasi historis dan teologis yang sangat kuat tentang kesetiaan lintas batas wilayah, suku, dan kepentingan. Ketika suku Ruben, Gad, dan setengah Manasye telah menyelesaikan tanggung jawab mereka, mereka diizinkan kembali, bukan hanya dengan berkat materi, tetapi juga dengan peneguhan rohani agar tetap setia kepada Tuhan. Ini adalah pelajaran mendalam bagi gereja masa kini tentang kolaborasi, komitmen, dan kesinambungan iman dalam hidup bersama. Fakta 1.  Yosua memanggil suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye untuk mengakui kesetiaan mereka dalam mematuhi perintah Musa dan perintah Yosua. Mereka tidak meninggalkan saudara-saudara mereka dalam waktu yang lama, tet...

Catatan Tambahan PJJ 22–28 Juni 2025

Gambar
  Thema:   Endesken Persembahan Man Tuhan (Menyadari dan Menghayati Persembahan Kepada Tuhan) Nas: Imamat 23:15–22 (TB) “Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah Sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu; sampai pada hari sesudah Sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN… (selanjutnya sesuai nas lengkap)” Pengantar Persembahan bukan sekadar tindakan memberi sesuatu kepada Tuhan, melainkan ungkapan ketaatan, syukur, dan kekudusan. Dalam Imamat 23, Tuhan tidak hanya memerintahkan Israel untuk mempersembahkan hasil panen atau hewan kurban, tetapi juga memerintahkan mereka untuk menghitung waktu dengan cermat, menyiapkan bahan terbaik, dan mengikuti aturan yang ketat. Semua ini menyatakan bahwa Tuhan menghendaki ibadah yang sadar, tepat, dan kudus. Bukan karena Tuhan membutuhkan materi, melainkan karena melalui disiplin dan ...