Gambaran carut marut wajah Indonesia saat ini dapat dilihat di halaman pertama harian Kompas edisi Jumat, 17 Juni 2011. Di bagian paling atas, ada gambar rombongan Wakil Presiden Budiono dengan judul Meninjau Rumah Hunian Sementara. Kemudian di sebelah kirinya, ada sebuah berita dengan judul Negara Harus Aman dibawah sub judul Persidangan Ba’asyir. Lalu di bawah Foto Wakil Presiden ada judul berita yang cukup besar karena menjadi Head Line : Cegah Kebangkrutan Negara dan diikuti sub judul Tokoh Nasional : Kita Kehalangan Keteladanan Pemimpin. Satu berita dibawahnya menguatkan Head Line berita dengan sub judul Karakter Bangsa dan judulnya adalah Penyimpangan Moral Dianggap Biasa.
Semua berita diatas adalah adalah gambaran sakit dan luka-luka di tubuh Bangsa Indonesia.
Namun ada dua berita yang cukup positif yang menokohkan orang orang muda anak Bangsa, satu diantaranya adalah Munculnya Pengusaha Bisnis Internet yang menceritakan beberapa anak muda pelaku bisnis internet membagikan prestasi bisnis yang mereka sudah dapatkan dan peluang bisnis internet kedepan yang amat terbuka. Sedangkan berita yang lain adalah pojok Kompas kita ,kisah mengenai Umar Syarif. Dituliskan oleh Kompas :
Umar Syarif, karateka asal surabaya ini sejak tahun 2007 tinggal di Swiss. Namun kecintaan Umar terhadap Tanah Air tetap menyala. Di Eropah, Umar tampil membela Indonesia meski hanya seorang diri. Dia membawa sendiri bendera dan cakram berisi lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Itu terjadi saat Umar menyabet juara European Master tahun 2008.
Saya setuju dengan berita Media itu, inilah situasi sebenarnya Indonesia saat ini. Laporan keadaan ini juga memperkuat apa yang saya pikirkan dan renungkan, satu tahun terakhir. Situasi buruk ini akan terus menguat sampai tahun 2014 mendatang. Penyimpangan moral akan semakin besar karena tiadanya tokok tokoh pemimpin yang menjadi teladan. Penyimpangan hukum pun tetap menguat dan belum ada tanda tanda membaik. Korupsi belum akan bisa dibersihkan dan dituntaskan. Ekonomi akan bertumbuh secara positif, namun tidak merata sehingga gap antara orang superkaya dan supermiskin semakin melebar secara vertikal dan horizontal.
Terorisme pun belum akan habis.
Sumber Foto : detikpos.com
Penanganan negara terhadap TKI dan TKW masih hanya sebatas formalitas saja. Undang Undang dan aturan aturan yang lebih adil dan visionaris dalam penanganan sumber daya alam pun masih sangat sektoral dan tumpang tindih. Sistem Pendidikan nasional masih menimbulkan pro kontra yang sangat kuat dan mendasar seperti misalnya keberadaan Ujian Nasional (UN). Belum lagi penanganan masalah masalah daerah, kemacetan lalu lintas, langkanya bahan bakar solar di berbagai daerah. Indonesia tahun 2014 dan seterusnya adalah Indonesia yang sangat perlu ditangani oleh orang yang berkarakter, visionaris, bisa menjadi teladan serta kapabel dalam satu atau dua bidang yang berkaitan dengan permasalahan Utama Bangsa.
Calon Calon Presiden Yang Mulai Bermunculan
Seorang rekan kompasiana beberapa waktu yang lalu mempostingkan tulisannya tentang calon calon presiden wanita yang akan muncul tahun 2014. Ada Megawati Soekarnoputri, Ibu Ani Yudhoyono, Yenni Wahid, dan Sri Mulyani Indrawati. Selain keempat nama itu menurut perkiraan saya akan mencuat nama nama lain seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Anas Urbaningrum, Surya Paloh, Sultan Hamengkubowona X, Jusuf Kalla, Tifatul Sembiring, Aziz Matta, Puan Maharani, Maruarar Sirait, Din Syamsuddin, Anies Baswedan, Hatta Radjasa, Djoko Suyanto, Bambang Hendarso Danuri, Sutanto, Wiranto, Sandiaga Uno, dan beberapa nama lain. Calon calon ini akan saling memperhitungkan dan menilai siapa yang akan berpasangan dengan dirinya, siapa sebagai calon presiden atau wakil presiden.
Lobby lobby antara calon partai yang satu dengan yang lain akan segera bermunculan. Dipercepat dengan kinerja Presiden SBY yang semakin lama semakin membingungkan, dan menghilangnya keyakinan masyarakat terhadap kemampuan dan komitmennya sebagai presiden. Dalam negosiasi Politik empat partai besar dan 3 partai kecil lainnya akan mempunyai posisi tawar yang paling kuat untuk memajukan calonnya baik sebagai Presiden maupun sebagai wakil presiden. Pasangan calon calon Presiden dan Wakil Presiden yang paling besar kemungkinannya akan muncul adalah:
Sumber Foto : inilah.com
1. Megawati Soekarno Putri dengan Surya Paloh (PDI-P dengan Nasdem)
2. Aburizal Bakrie dengan Anas Urbaningrum (Golkar dengan Demokrat)
3. Ani Yudhoyono dengan Prabowo Subianto (Demokrat dengan Gerindra
4. Jusuf Kalla dengan Hatta Radjasa (Nasdem dengan PAN)
5. Tifatul Sembiring dengan Baskoro Yudhoyono (PKS dengan Demokrat)
6. Din Syamsuddin dan Yenni Wahid (Tokoh Agama Nasional dengan Tokoh NU)
Ini baru perkiraan, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Namun dalam hitung hitungan saya beberapa nama dari Partai Besar, besar sekali kemungkinannya akan muncul, meskipun siapa pasangannya bisa saja berubah pada saat saat terakhir. Hampir semua calon dari Partai Besar diragukan kepemimpinannya. Keberanian dan komitmennya untuk menumpas korupsi dan mafia mafia hukum serta pajak tidak bisa diharapkan. Namun apa mau dikata, merekalah tokoh tokoh partai yang paling berkuasa.
(Sumber Foto : Kompas.com)
Agar tahun 2014 benar benar menjadi titik balik yang mencerahkan bagi Bangsa Indonesia, saya sendiri mengharapkan munculnya calon baru yang mempunyai komitmen, kapabilitas dan keberanian. Satu lagi adalah dia harus bisa dijadikan teladan. Untuk itu dalam hati saya yang paling dalam, saya mengharapkan tokoh baru yang bersedia maju untuk ikut pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden yaitu Sri Mulyani Indrawati dengan Antasari Azhar. Sri Mulyani sebagai Presiden dan Antasari Azhar sebagai wakil Presiden. Apa alasan saya :
Kriteria Calon Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
Tantangan calon presiden tahun 2014-2019 sangat berat, sangat serius, dan sangat memerlukan fokus penanganan. Jadi sudah saatnya Bangsa ini (baca : Partai Partai Politik) bersatu hati untuk menggolkan satu calon yang bisa didukung bersama, karena kemampuan konseptual dan pengalamannya dibidang tatanegara khususnya mengatur arah pertumbuhan ekonomi, penanganan hukum, serta mempunyai karakter kenegarawanan dan idealisme. Saya mengusulkan setidaknya ada sepuluh kriteria atau kompetensi yang harus dimiliki pasangan calon presiden dan wakil presiden mendatang.
1. Mempunyai sejarah hidup yang dapat dijadikan teladan khususnya secara moral dan kepemimpinan.
2. Mempunyai kemampuan untuk menetapkan visi ekonomi, serta menetapkan arah pertumbuhan ekonomi makro dan mikro Indonesia.
3. Belum pernah terlibat secara politis dalam kasus yang mengandung nuansa korupsi, sehingga berani dan berkomitmen untuk menumpas habis mafia mafia dan pebisnis-pebisnis hitam.
4. Mampu melobby partai partai politik untuk mendapat dukungan dari para anggota legislatif.
5. Punya reputasi Internasional sehingga mendapatkan penerimaan yang luas dari para pemimpin mancanegara.
6. Mengetahui permasalahan dasar dalam penanganan sumber daya alam Indonesia yang berkaitan dengan hukum dan isu lingkungan.
7. Mempunyai empati dan komitmen untuk menyelesaikan permasalahan Tenaga Kerja Wanita dan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.
8. Tegas dalam menentukan sikap dalam permasalahan yang menyangkut Rasa Kebanggan Bangsa, seperti dalam kasus hubungan dengan negara tetangga.
9. Berani serta adil dalam menangani kasus kasus sosial, terorisme, serta hubungan antar agama dalam masyarakat.
10. Bersedia serta dengan cepat mengatasi kasus kemacetan Kota Jakarta dengan keputusan yang tepat, serta dapat mempertimbangkan seluruh keterkaitannya baik secara ekonomi, politis, keadilan, kebanggaan seluruh suku suku bangsa Indonesia.
Sumber foto : politikana.com
Dalam mekanisme pengambilan keputusan untuk menentukan calon terbaik maka kesepuluh kriteria diatas kita beri nilai bobotnya. Lalu hasil penilaian dari seluruh calon untuk masing masing kriteria dikalikan dengan bobot kriteria. Selanjutnya dijumlahkan sehingga didapatlah siapa calon yang paling tinggi skornya. Calon yang paling tinggi skornya adalah calon terbaik untuk Presiden dan wakil Presiden mendatang.
Untuk lebih mudah serta lebih adil, maka saya memberikan bobot untuk sepuluh kriteria diatas sesuai urutannya adalah, 10, 9, 8, 7, 6,5,4,3,2,1. Kriteria No 1, yaitu Mempunyai sejarah hidup yang dapat dijadikan teladan secara moral dan kepemimpinan saya berikan bobot 10, sedangkan bersedia dengan cepat mengatasi kasus kemacetan kota Jakarta mendapat bobot `1. Nah tinggal kita tabulasi untuk menentukan jumlah skor dari 7 pasang (perkiraan) calon Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014.
Hasil nya dapat dilihat di Tabel.
Calon Presiden terbaik berdasarkan urutan dari nilai skor tertinggi adalah
1. Sri Mulyani Indrawati dengan Antasari Azhar, tolat skor 469
2. Megawati Soekarno Putri dengan Surya Paloh, total skor 444
3. Jusuf Kalla dengan Hatta Rajasa, total skor, 431
4. Din Syamsuddin dengan Yenni Wahid, total skor 402
5. Tifatul Sembiring dengan Edi Baskoro Yudhoyono, total skor 372
6. Aburizal Bakrie dengan Anas Urbaningrum, total skor 369
7. Ani Yudhoyono dengan Prabowo Subianto ,total skor 357
Sri Mulyani, Antasari Azhar, Surya Paloh, Megawati, Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa, serta Din Syamsuddin dan Yenni Wahid, akan menjadi pilihan terbaik menjadi Presiden atau Wakil Presiden. Memang selain Megawati dan Hatta Rajasa calon calon yang lain ini akan sulit mendapat dukungan partai, sehingga harus ada koalisi dengan partai partai lain. Khusus untuk Surya Paloh atau Jusuf Kalla, akan memakai kenderaan politik Nasional Demokrat. Nasional Demokrat sebentar lagi diyakini akan diresmikan menjadi Partai Politik.
Sedangkan Aburizal Bakrie, Anas Urbaningrun, Ani Yudhoyono, Tifatul Sembiring, Eddi Baskoro (Ibas) akan mendapat dukungan yang sangat kuat dari Partai nya. Namun tentu saja akan melalui negosiasi yang sangat alot di internal partai. Akan tetapi, jika Pilpres pada tahun 2014 dilakukan tanpa Money Politic, maka nampaknya dukungan terhadap Partai Demokrat, Partai Golkar bahkan Partai PKS akan mengalami penurunan yang sangat tajam.
Komentar