Benar kah para perantau Karo itu kurang peduli terhadap
Tanah Karo? Benarkah situasi keterpurukan Kabupaten Karo dalam bidang sosial,
politik dan ekonomi saat ini adalah karena kecilnya perhatian para Karo Diaspora
itu terhadap kuta kemulihennya?
Apakah terkatung katungnya relokasi pengungsi sinabung
adalah karena Pemda Kab Karo mengaalami kesulitan dan kebuntuan jika
bernegosiasi di Pemerintah Pusat, karena minimnya pendampingan yang diberikan
oleh para birokrat, teknokrat, dan para entrepreneur dan pengusaha Karo yang
beberapa diantaranya sangat sukses dan terkenal di Jakarta.
Pertanyaan ini muncul dalam pemikiran saya, karena seolah
olah begitu adanya jika mengikuti beberapa Group WA Orang Karo akhir akhir ini.
Namun bagi saya sinyalemen ini tidak benar, bahkan
sebaliknya. Bukan karena Karo Diaspora
(selanjutnya saya akan pakai istilah ini) tidak peduli, akan tetapi karena terlalu banyak kepedulian kepada Kabupaten
Karo, sehingga informasi dan tawaran kolaborasi itu datang bertubi tubi, namun terlihat dan terasa ketidakmampuan Pemda
dalam mengakomodir serta mengelaborasinya menjadi keputusan serta rencana
tindakan strategis.
Satu bulan terakhir ini saja saya mengikuti ada tiga
kelompok yang benar benar sangat peduli terhadap Tanah Karo. Kelompok yang
pertama adalah alumni ITB yang tergabung dalam GAJA TOBA dengan tokoh tokoh
antara lain, Ir Alex Barus PhD, Ir Henry
Sembiring Kembaren MBA dan Ir Elia Massa Manik MBM (Dirut Pertamina). Mereka ini pada akhir bulan oktober kemarin
datang bersama sama ke Tanah Karo untuk
membuka kemungkinan kemungkinan kerja sama perbaikan dalam bidang industri,
kelembagaan, pendidikan dan peluang peluang yang lain.
Siapa yang tidak mengenal Bang Alex Barus, alumni ITB yang
saat ini dinobatkan sebagai CEO dalam Pembangunan Kawasan Industri yang amat prestisius di Morowali Sulawesi, dan mengelola anggaran lebih kurang Rp 80
Trilyun tiap tahunnya (terima kasih Bang atas koreksinya). Siapa yang tidak
mengenal Henry Sembiring MBA, Mantan direktur perusahaan marmer yang sangat
terkenal – Esenza- dan sekarang menjadi pengusaha sukses dalam bidang property serta
saudara kandung dari DR. Ir Philip S
Kembaren MBA, Mantan Direktur Teknologi PT Inti
Bandung, dan sekarang menjadi Dosen Program MBA di Sekolah Bisnis Managemen (SBM) ITB.
Serta siapa yang tidak kenal Elia Massa
Manik, sang Dirut Pertamina si Manager 1 Trilyun yang akan melegenda itu? Seorang dari sedikit Manager dan Leader Papas atas di Indonesia, yang satu satunya kalau ke kantor tanpa kaus kaki? Dan inilah simbol kerendahan hatinya yang amat humble...supaya mengingatkan untuk tetap menginjak bumi senina, katanya suatu ketika.
Kelompok yang kedua adalah para Alumni IPB yang dikomandoi
Ir Melyadi Sembiring Meliala (Deputy Kementerian Koperasi, pejabat paling
senior di Kemeneg Koperasi) yang tanpa lelah berusaha untuk menyumbangkan
pemikiran, gagasan strategis untuk membangun Pertanian Kabupaten Karo, yang secara
faktual potensi raksasanya dikerdilkan oleh melemahnya gagasan dari Dinas
Pertanian Kabupaten Karo.
Dalam salah satu pertemuan di kantor beliau di Sekitar
Kuningan Jakarta beberapa waktu yang lalu, berkumpul serta berfikir lah beberapa
Orang Karo alumni IPB yang sudah berkecimpung dalam bermacam profesi dan
mempunyai pengalaman kerja rata rata diatas 20 tahun. Tujuan pertemuan antara lain untuk menyemangati pembangunan
pertanian di Tanah Karo. Ada Ir Rasman Perangin angin MM, Ir Pakat Ginting, Ir
Setyawan Tarigan MBA, Ir Adnan S Depari, DR Ir Baba Barus, MSC sang ketua
Jurusan Pengelolaan Tanah IPB serta saya sendiri (hehehe)
Kelompok yang ketiga adalah kelompok kerja informal yang
pertemuaanya selalu diadakan di Rumah Makan Karo yang sangat terkenal (dan tak
mungkin hilang dari dunia persilatan, hahahah) Babi Panggang Karo (BPK) yang mempunyai
anggota inti 4 orang Karo yang prestasi kehidupannya sangat mencengangkan. Mereka kalau berdiskusi selalu
memperbicangkan Kabupaten Karo dari sudut pandang keseluruhan; sosial,
pertanian, pariwisata, sdm, pemerintahan, ekonomi, kepemimpinan dan pendidikan.
Beberapa hal yang sangat kongkrit dan kontekstual sedang diperljuangkan oleh
kelompok ini.
Lihatlah foto mereka dibawah ini dan percayalah, jiwa dan
raganya itu dipersembahkan untuk kebaikan orang Karo. Mati matian, mereka memberikan tanpa pamrih
seluruh prestasi kehidupan, gagasan
gagasan terbaiknya, tenaganya, waktu waktu paling produktifnya HANYA untuk keberhasilan, harga diri, perbaikan, dan
kinihagaan Orang Karo.
Siapa mereka, perhatikanlah Foto tersebut dan lihatlah dalam posisi jam.
Saya akan perkenalkan satu persatu mulai dari posisi jam 3 dan seterusnya.
1.
Abednego Tarigan. Mantan Diretur Utama Walhi
yang diangkat menjadi salah satu penasihat Presiden Jokowi, karena saat ini dia
menjadi salah seorang Staf Kepresiden dan menjadi Tenaga Ahli Utama dalam
bidang lingkungan dan Kehutanan. Beliau adalah seorang aktifis yang integritas
hidupnya seperti Batu Karang dan menurun
dari ayahanda seorang Pertua (almarhum) dan ibu seorang Diaken di GBKP di
Siantar. Prestasinya berjibun dan terlalu panjang lah jika dituliskan semua.
Seorang pembelajar yang sangat cepat, dimana dia mau belajar dari rakyat paling rendah
sampai universitas paling top di dunia, seperti Sloan University Sekolah
management (paling top doni enda pal)… enca MIT Massachusetts Institue Of Technology di
USA…sekolahnya para pemenang hadiah nobel bro. Menjadi penulis, pembicara penasihat
pengamat social dan industry kelapa sawit. Ini baru sekelumit. Sehari hari dimana kantornya? Ya di Istana
Presiden lah…
2.
Ir Gideon Wijaya Ketaren MHum. Siapa petinggi
karo dan Menteri yang tidak mengenal Gideon, sang visioner sejati. Tanyalah kepada DR Petrus Sitepu siapa
Gideon, lulusan peternakan IPB dan Magister Hukum Lingkungan Universitas Jaya
Baya Jakarta. Saat ini secara formal dia
menjadi Staf Khusus dan kepercayaan dari
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya, serta teman diskusi dan
penasihat dari sedikitnya 8 menteri yang lain. Kemampuan nya mengolah informasi
yang biasa biasa menjadi satu hal yang mencengangkan sampai semua orang
terheran heran. Soeharto tumbang karena
Mahasiswa, dan sebelum mahasiswa bergerak pada tahun 1998, para mahasiswa itu tersadarkan oleh seorang yang
membuat tulisan mengenai kedudukan dan peranan mahasiswa dalam pembangunan Indonesia. Penulisnya adalah seorang pemuda lugu dari
Desa Raya, yang bernama Gideon Wijaya Ketaren. Mahasiswa super cerdas kala itu yang mempunyai
IQ 139. IQ nya 5 persen penduduk dunia yang dikategorikan Genius.
3.
Ir Analgin Ginting MMin. Ini engga perlulah ku
tuliskan nake. Masak penulis mengendorse diri sendiri. Hehehe. Aku labo kai kai
pe ibandingken teluna temanku sideban. Sitik saja lah ya . Analgin Ginting
dikenal sebagai seorang pertua yang pertama dari Jakarta menjadi anggota
Moderamen, dan menjalankan tugasnya sampai selesai dengan beberapa pengalaman
unik dan menarik. Juga dikenal sebagai
Motivator pertama dari kalangan Orang Karo yang terkenal sangat low profile.
Mengabdikan dirinya dalam pembangunan
SDM Orang Karo segala lapisan melalui ceramah dan pelatihan yang dia bawakan di
seluruh gereja GBKP. Pembaca, pembelajar, penulis, pembicara dan Master Trainer
di Dale Carniege Training serta Sinar Mas Group.
4.
Heben Hezer Ginting. Lulusan ITB Sang Petarung
sejati. Semua medan sudah dimasukinya dan bertarung sering hanya sendirian serta menang, baik di Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau
Kalimantan. Bahkan ketika dia mendatangi
Pulau Kalimantan, dan bertarung dalam industry Tambang disana, pundi pundi
keuangannya mungkin salah satu yang paling tinggi pernah di dapat para
entrepreneur orang Karo. Namun tidak mau terjebak dalam kemewahan dibalik uang
uang kertas yang mempunyai ilah ilah itu.
Sifat kesimbisaan nya ternyata lebih hebat dari Ilah uang itu, sehingga
semua dia kelola dan alihkan kepada modal kerja dibidang Property dan sosial.
Mempunyai simbol 007, yang sangat dalam filosofinya dan sangat teguh dia pegang. Saat ini 007 dikenal dan diterima secara luas.
Dialah satu satunya Putra Karo yang pernah diangkat menjadi putra mahkota atau
pangeran kerajaan dayak di Kalimantan Timur.
Pernah ikut sebagai calon bupati pada Pilkada Kab Karo 2015, namun tidak
terlalu serius dia jalankan, buktinya dia bisa meraup lebih kurang 10.000 suara,
karena dinilai sebagai pemimpin yang idealis berintegritas , bukan pragmatis.
Penampilannya Sekilas
terlihat biasa biasa saja, terutama kalau dia bernyanyi dengan suara serak
serak basah nya yang sangat Sexy. Namun
kalau hatinya tersinggung, dan dia merasa benar sesuai nilai nilai kejujuran,
maka dia akan membentak siapa saja. Ketua Ormas, Pengusaha sukses, Kololonel
bahkan Jenderal sekali pun akan tertunduk jika mendengar suara tegasnya. Dia adalah type pemimpin sejati rang Karo, dengan
motto “ Banyak harimau hebat, namun Singa hanya satu”. Sepak terjangnya mengingatkan kita dengan
tokoh karo yang sangat legendaris, Pa Kilap Sumagan, Selamat Ginting Munthe,
sehingga banyak yang memintanya untuk terjun dalam pertarungan pemilihan Bupati
Karo tahun 2020.
Selain ketiga kelompok yang sangat idelalis dan penuh
integritas diatas masih banyak kelompok kelompok Karo Diaspora yang lain, baik
di Indonesia maupun di Luar negeri yang sangat peduli akan kemajuan Kabupaten
Karo. Beberapa Karo Diaspora yang lain
yang juga menjadi partner partner diskusi di BPK seperti Aries Sebayang, DR
Noah Tarigan Sahing, Victor Pelawi, ditambah dengan Raja Sungkunen Ginting, Pt DR Julianus
Liembeng, Amey Br Sitepu, Yuni Asnawati Br Surbakti akan selalu siap sedia
kalau diminta untuk mengeluarkan asset dan pemikiran pemikiran brilyantnya
untuk pembangunan di Kabupaten Karo dan SDM Orang Karo. Ideal nya memang harus ada satu bagian di
Pemda Karo yang fokus dalam mengelola asset yang tak ternilai harganya ini;
Karo Diaspora.
Komentar