Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 14 – 20 September 2025

Gambar
  Thema Perhatikan dan Patuhi Undang-Undang Tuhan (Perdiateken Ras Patuhi Undang-Undang Tuhan) Nas : Yosua 1:7–9 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi. Pengantar Kitab Yosua menggambarkan transisi besar bangsa Israel dari masa pengembaraan di padang gurun menuju tanah perjanjian. Perintah Allah kepada Yosua bukan sekadar strategi militer, tetapi fon...

Dipermainkan Oleh Kematian

Gambar
Perhatikanlah wajah orang tua diatas. Lalu cobalah berempati kepadanya, rasakanlah apa yang dia rasakan, dan pikirkanlah apa yang dia pikirkan.  Dengarkan suara hati Anda, apa yang dia katakan? Kalau belum terdengar pandang lagi lah wajah nenek ini, coba pergermet kan kemana pandangannya. ( pergermet   adalah kosakata Suku Karo yang artinya perhatikan dengan sungguh sungguh) Apa makna dan kemana pandangan Nenek Karo diatas? Nampaknya tatapannya kosong, arah pandangannya jelas, namun tidak mempunyai tujuan.  Apa yang dia rasakan saat memandang itu adalah sebuah kepasrahan sungguh sungguh. Dia pasrah kepada kehidupan yang yang dianugerahkan kepadanya.  Dan foto ini adalah sebuah momentum, saat seseorang memberi penghayatan paling dalam mengenai kehidupan, khususnya kepada salah satu esensi hidup yang disebut dengan penderitaan. Nenek diatas sebenarnya sedang mengalami sebuah penderitaan, penderitaan yang teramat besar yang sangat sulit untuk disampaikan d...

Budaya Bukan tuhan, Tapi Berasal Dari Tuhan

Gambar
Semua budaya mempunyai tujuan yang baik.  Baik untuk manusia individu yang memerankannya maupun baik juga untuk sekelompok masyarakat yang membudayakannya.  Mengapa baik, karena memang sejak awal ditujukan demi kebaikan manusia, dan karena manusia itu sendiri diciptakan menurut Gambar Allah yang Maha Baik. Rupa dan bentuk manusia itu diciptakan dengan gagasan Tuhan sendiri (segambar dengan Tuhan).  Lalu Tuhan memesankan kepada manusia agar menguasai alam semesta dan mengupayakan biji bijian makanannya dengan cara berbudaya pula (budaya kerja dan budaya makan). Budaya yang baik adalah budaya yang dikehendaki Tuhan.  Budaya yang dikehendaki Tuhan adalah budaya yang berlandaskan kasih; kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama manusia. Semua kebudaayaan akan menjadi baik jika dalam mempraktekkannya (berfikir, berkata-kata, bertindak) selalu yang baik baik saja. Budaya menjadi tidak baik, jika pada saat praktek atau bertindak bukan lagi dilandasai...