Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Featured Post

Mentalitas Berkekurangan Para Pendeta

Gambar
Oleh: Analgin Ginting Pengantar Dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena yang memprihatinkan dalam kehidupan sebagian pendeta di berbagai denominasi gereja. Muncul perilaku yang menunjukkan adanya krisis spiritual dan ketidakseimbangan antara panggilan dan gaya hidup. Kita menyaksikan pendeta yang tetap merokok sembari menyusun rasionalisasi teologisnya, pendeta yang menolak penugasan pelayanan ke jemaat tertentu, bahkan jemaat yang menolak kehadiran pendeta karena reputasi atau gaya kepemimpinannya. Tidak jarang, pendeta juga ikut terlibat dalam investasi bodong, atau menyimpulkan diskusi Alkitab secara dangkal tanpa kedalaman refleksi rohani. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: Apakah menjadi pendeta adalah panggilan kudus atau sekadar pilihan profesi dan gaya hidup religius? Pertanyaan ini menyentuh inti persoalan spiritualitas pendeta masa kini. Banyak pendeta yang tampak kehilangan daya spiritual yang sejati karena mentalitas berkekurangan (scarcity mentality) yang...

Pemekaran Klasis Jakarta Bandung

Dapatkah sebuah keputusan dibatalkan?  Misalnya  sebuah keputusan yang sudah dibuat berdasarkan hasil pemikiran banyak orang dalam sebuah pertemuan akbar.  Haruskah tetap diteruskan, walaupun kita memprediksi bahwa banyak potensi masalah yang akan terjadi di depannya jika keputusan tetap diekskusi? Dilematis memang.   Dilema karena merupakan hasil kesepatakan bersama yang dibuat dalam pertemuan lima tahunan, sedangkan kalau diteruskan sudah terlihat kesulitan kesulitan yang bakal muncul.  Belajar dari pengalaman Presiden Jokowi  yang juga pernah membatalkan sebuah keputusan yang dibuat.  Masih ingat waktu Pak Jokowi membatalkan pengangkatan  Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri? Pada hal wakti itu Presiden sendiri yang mengusulkan namanya untuk dilakukan Fit and Proper Test oleh DPR.  DPR setuju atas pengangkatan Komjen BG (sebutan populernya).  Namun akhirnya Pak Jokowi sendiri yang membatalkan pengangkatan BG menjadi Kapo...