Gebrakan Elia Massa Manik di
PTPN sangat menggetarkan. Meskipun baru
sekitar 3 bulan menjabat sebagai Direktur Utama PTPN III Holding, namun
amplitudo pekerjaannya sudah sangat kuat, dan ikut menggoyang seluruh PTPN yang
jumlahnya sampai 14 Perusahaan.
Betapa tidak, PTPN yang
selama ini dikenal sangat tertutup kepada orang luar dibuat terbuka selebar lebarnya. Tradisi
tradisi yang lama yang oleh banyak pihak dikatakan bermuara pada sistem kolonialisme yang
terpelihara rapi selama puluhan tahun,
dibuat luluh lantak dengan kultur baru, Jujur, tulus, ikhlas, sehingga semuanya
menjadi transparan. Tidak hanya itu, Massa Manik mengedepankan Tata Nilai baru yang nantinya bertumbuh menjadi Budaya Kerja di PTPN; Proactivity, Excellence, Teamwork, Innovation, Responsibility.
Elia Massaa Manik Memotivasi Permata dalam acara Cimpa, baru baru ini
Jumlah direksi setiap PTPN
dikurangi setengahnya, dari 5 sampai 7 orang dulu dulu menjadi hanya 3
orang. Apa yang ingin dikatakan oleh
Massa dengan komposisi direksi yang sekarang adalah, kita perlu lebih ramping
supaya lebih cepat bekerja dan lebih accountable
semuanya.
Dan baru beberapa hari ini
jumlah komisaris yang tadinya 61 orang untuk seluruh PTPN, sekarang tinggal 42
orang. Lalu Massa Manik meng create struktur baru dengan menambah
komisaris independen. Tujuannya untuk
memperkuat pengawasan. Komisaris yang lama sebagian dikembalikan ke tempatnya
semula, sebagian yang dianggap mumpuni dan berkarakter baik diubah menjadi komisaris independen. Dalam jajaran komisari independen sebagian
diangkat baru dan direkrut dari luar untuk memperkuat Tata Kelola yang baik (Good Corporate Governance).
Beberapa minggu sebelumnya,
Elia Massa Manik membuat mata dunia bisnis terbelalak heran luar biasa, saat dia membedah situasi riil seluruh PTPN,
dari sisi yang dianggap paling tabu untuk dibuka. Elia Massa memetakan keadaan keuangan
PTPN yang menampakkan suatu situasi yang
sangat tak terduga.
Keseluruh holding PTPN saat
ini mempunyai utang raksasa sebesar Rp 33,3 Triliun Rupiah kepada
Perbankan. Koq bisa mempunyai utang
segede itu? Padahal selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumpu kepada hasil hasil
pertanian dan perkebunan. Tujuh puluh
persen dari sekitar 1 juta ha lahan yang dimiliki seluruh PTPN ditanami
komoditas Kelapa Sawit. Dan harga kelapa
sawit serta permintaan pasar dunia terhadap CPO selama ini cukup besar. Logikanya,
seharusnya pendapatan PTPN cukup untuk
memperkaya perusahannya. Lho mengapa bisa rugi? Begitulah logika berfikir
sebagian besar kalangan.
Berlibur bersama keluarga besar Manik.
Tadinya direksi lama tidak
pernah terdengar memaparkan situasi keuangan PTPN, sehingga dianggap baik baik
saja. Ternyata baru beberapa bulan
diangkat menjadi direktur utama, Massa Manik langsung membuka titik paling
krusial dan hasilnya suatu angka yang sangat
mengejutkan tadi. Bahkan ada publikasi, bahwa pada semester pertama tahun 2016 ini sudah ada
kerugian usaha sebesar Rp 823,43
miliar.
Diinformasikan lebih lanjut, meskipun
mempunyai utang sebesar Rp 33,2 Triliun dan kerugian sekitar Rp 823,43
Miliar, kepercayaan masih sangat tinggi
kepada PTPN. Bukan hanya karena memang PTPN pempunyai nilai total asset Rp
109,2 Triliun dengan jumlah
karaywan 139.669 pekerja, yang terdiri dari 132.826 karyawan
pelaksana dan 6.843 karyawan pimpinan serta mempunyai lahan konsesi total 1,1 juta Ha dengan komoditas unggulan kelapa sawit, karet, kopi
dan gula. Namun alasan yang paling utama karena sekarang lah PTPN dijalankan dengan benar, terbuka, dan
mempunyai strategi yang sudah disusun secara apik oleh Elias Massa Manik
beserta jajarannya.
Akan kah pembenahan atau restrukturisasi PTPN
dibawah komando manusia bertangan dingin Massa Manik berhasil membalikan
keadaan, membawa PTPN menjadi perushaan yang sehat dan menguntungkan? Ternyata
banyak orang yang sangat optimis dan yakin akan berhasil. Federasi Serikat Buruh Perkebunan Nusantara
pada bulan Juli kemarin sudah memberikan tanda optimismenya dan keyakinan bahwa perushaan akan berhasil meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan.
Karena apa yang sekarang dilakukan oleh Elia
Massa Manik sebenarnya sudah lama mereka
rindukan. Apalagi mengingat pengalaman
empirik Elia Massa Manik yang lahir di Kabanjahe ini, membalikkan kapal rusak yang hampir tenggelam
‘Elnusa” menjadi kapal pesiar yang sehat menguntungkan. Elia Massa Manik memang sangat terkenal mempunyai
kemampuan untuk menyusun strategi bisnis yang sangat jitu dan mempunyai karakter
kepemimpin yang sangat kuat dan berpihak kepada seluruh karyawan secara adil
baik ke level pimpinan maupun pelaksana.
Lihat lah apa yang akan dia lakukan di PTPN. Elia Massa sudah menyusun program pada empat
bidang utama.
1. Di bidang keuangan, holding
BUMN kebun akan merestrukturisasi kewajiban pembayaran bank bagi beberapa PTPN
yang mengalami kesulitan likuiditas. PTPN III Holding memerlukan fresh money injection
dalam periode 2-6 tahun ke depan sebanyak Rp 9,45 triliun.
"Upaya restrukturisasi ini bertujuan untuk menghindari default, meningkatkan repayment capacity dan going concern
perusahaan," sebutnya.
2. Di bidang operasional, PTPN III akan melakukan pembenahan kultur teknis
dalam pengelolaan komoditi sesuai Standart
Operating Procedure yang telah ditetapkan beserta mekanisme
pengawasan yang efektif untuk mencapai productivity
improvement. Kemudian, ada program revitalisasi pabrik guna meminimalisasi lossis dan meningkatkan
utilisasi pabrik. "Kita menyusun corp strategy agar
masing-masing PTPN dapat segera fokus mengelola komoditi sesuai keunggulan
kompetitif yang dimiliki," ujarnya.
3. Di bidang Sumber Daya Manusia, holding
BUMN kebun merestrukturisasi organisasi di level direksi dan
dilanjutkan dengan pengelolaan talent
pool satu layer
di bawah direksi sehingga jabatan yang ditempati sesuai dengan kompetisinya. Kemudian, PTPN III holding melakukan re-assesment terhadap
jabatan satu layer
di bawah direksi untuk mengetahui competency
gap dan upaya pengembangannya.
"Melakukan job
enlargement dan job
enrichment serta menghapus jabatan yang redundant sehingga diperoleh proses bisnis
yang lebih sederhana tanpa mengurangi kontrol dan efektivitas organisasi,"
tambahnya.
4. Terakhir, PTPN III Holding
melakukan program pengembangan usaha. Agar tak terjebak dalam komoditi trap, maka PTPN III
melakukan pengembangan hilirisasi. Misalnya, PTPN III Holding memiliki Kawasan
Ekonomi Khusus Sei Mangkei seluas 1.933 hektar. Di dalamnya terdapat kegiatan utama
industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan karet, logistik dan
pariwisata. Saat ini, dibangun pabrik minyak goreng dengan kapasitas 600.000
ton CPO per tahun.
Bukan hanya itu, beberapa waktu yang lalu Elia Massa Manik juga sudah membangun
kerja sama dengan Kejaksaan Negara Republik Indonesia untuk mendukung program pemberantasan
segala pencurian dan kebocoran
usaha. Mungkin sebentar lagi dengan KPK
pun akan dilakukan MOU untuk benar benar menciptakan proses usaha yang bersih,
jujur tanpa ada kecurangan.
Saat memimpin Elnusa, mantan
direktur keuangannya yang terbukti mencuri uang perusahaan langsung diproses
dan masuk penjara. Memang sejauh yang
saya tahu, Putra Pertua Emeritus GBKP ini
paling tidak suka terhadap ketidak jujuran dan pencurian. Elia Massa Manik dalam penampilan sehari sehari sangat bersahaja, dalam acara acara sosial atau lagi di kantor sendirian sering memakai sepatu tanpa kaus kaki, hahahha. Bukti bahwa orangnya sangat terbuka, siap berubah dan mempunyai motif yang sangat lurus, jujur, tulus dan ikhlas.
Dalam waktu senggang nya dia suka bernyanyi dan main band, serta tidak pernah melupakan untuk makan ikan mas arsik, BPK serta makanan favorit nya tasak telu yang khusus dimasak oleh Ibu Kandungnya. Tapi sebagai keturuanan Ginting mergana, saya juga yakin beliau "La Panna Kapak". Tuhan memberkati Elia Massa Manik dalam
melakukan perbaikan di PTPN yang menjadi kebanggaan seluruh Bangsa Indonesia.
Sumber Bahan Tulisan.
http://www.ptpn3.co.id/
Komentar